Berita NTT

Dalam Sepekan NTT Dilanda 65 Kali Gempa Bumi 

kegempaan dan tsunami dengan memperbarui informasi resmi dari BMKG serta tetap siaga dalam menjalani aktivitas

Editor: Rosalina Woso
Dalam Sepekan NTT Dilanda 65 Kali Gempa Bumi 
POS-KUPANG.COM/HO-BMKG NTT
PETA GEMPABUMI - Peta bertanda bintang merah merupakan titik gempabumi yang melanda wilayah Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur. Kamis 24 November 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang melaporkan, ada 65 kejadian gempa bumi melanda NTT dalam sepekan terakhir. 

Rentang waktu itu terhitung sejak tanggal 18 - 24 November 2022. Dari jumlah itu, tercatat ada 3 kejadian gempa yang dirasakan. 

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, mengatakan, gempa bumi pada periode ini didominasi oleh gempa bumi berkekuatan kecil. Ia merinci, sebanyak 61 kejadian dengan kekuatan dibawa 4,0 magnitude.

Baca juga: Polda NTT Antisipasi Bencana Jelang Akhir Tahun

Sedangkan, gempa bumi berkedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer, terjadi sebanyak 39 kejadian. Margiono menyebut, kejadian gempabumi dilaut sebanyak 48 kejadian (74 persen) dan di darat sebanyak 17 kejadian (26 % ). 

Frekuensi Kejadian gempabumi harian paling tinggi pada tanggal 23 November 2022 sebanyak 19 kejadian. Paling banyak, kata dia, gempabumi terjadi di wilayah Laut Pulau Timor.

Dia berharap agar informasi yang disajikan dapat berguna bagi masyarakat di NTT. 

"Cegah penyebaran hoax terkait kegempaan dan tsunami dengan memperbarui informasi resmi dari BMKG serta tetap siaga dalam menjalani aktivitas," lanjutnya. 

Sebelumnya, pada tanggal 24 November 2022, Margiono juga menyebut, gempabumi tektonik berkekuatan 2,5 magnitude melanda wilayah Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur. Kejadian itu menurutnya tidak berpotensi tsunami. 

Baca juga: Minyak Tanah Langka, DPRD NTT Duga Ada Penimbunan

Gempabumi yang melanda Flores Timur, terjadi pada Kamis petang di kedalaman 10 kilometer (KM). 

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M2,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,19° LS ; 122,85° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 Km arah Barat Laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 km," urainya. 

Lebih lanjut, Margiono menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Flores Back-Arc Thrust. 

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tanjung Bunga dengan getaran dirasakan nyata dalam ruma atau terasa getaran seakan-akan truk berlalu.  

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas dia dalam laporannya Kamis kemarin. 

Baca juga: Kepala UPTD Museum NTT: Kain Tenun Literasi Peradaban Budaya Masyarakat Manggarai

Pasca kejadian itu, BMKG tidak mendeteksi adanya gempa susulan. 

Masyarakat, ujar dia, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Disarankan, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," jelas dia lagi. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved