Berita Rote Ndao

Wabup Rote Ndao,Stefanus M Saek Buka Festival Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Rote

Wabup Stefanus, Rote Ndao juga mempunyai tuturan adat yang juga punya kekayaan budaya dan sangat dan wajib untuk dipertahankan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
GONG - Pemukulan gong oleh Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M Saek menandai dibukanya festival tunas bahasa ibu, revitalisasi bahasa Rote. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M Saek membuka secara langsung festival tunas bahasa ibu, Revitalisasi Bahasa Rote yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur.

Pembukaan festival ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wabup Stefanus didampingi Koordinator Tata Usaha, Irwan Alfreed Pellondou bersama unsur forkopimda Rote Ndao di gedung Auditorium Ti'i Langga. Selasa, 22 November 2022.

Dalam sambutannya, Wabup Stefanus mengapresiasi program yang dilakukan oleh Kantor Bahasa NTT dalam merevitalisasi bahasa Rote.

Baca juga: Dandim 1627/Rote Ndao Jadi Irup Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Rote Ndao

"Kami Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepala Kantor Bahasa NTT beserta jajarannya yang telah menginisiasi dan telah memprogramkan revitalisasi bahasa ibu, termasuk bahasa Rote," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan program strategis Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yakni Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya saing dan diantaranya ialah pendidikan, yang juga termaksud didalamnya tidak hanya pendidikan formal tetapi juga nonformal, yang merujuk pada pelestarian budaya.

"Kemarin saya baca undangan, saya berpikir ini hal yang sangat luar biasa sekali, hari ini saya tahu ternyata ada yang peduli terhadap bahasa daerah, bukan saja bahasa Indonesia," kata Wabup Stefanus memuji Kantor Bahasa NTT.

"Sekali lagi, terima kasih untuk rencana dan program bagi daerah Rote Ndao," sambungnya.

Baca juga: Pulau Pasir - Dandim Rote Ndao : Jangan Panas Panasi Orang Rote untuk Popularitas

Menurutnya, kenapa bahasa daerah perlu dilestarikan, karena merupakan kekayaan budaya.

Selain itu, bagi Wabup Stefanus, Rote Ndao juga mempunyai tuturan adat yang juga punya kekayaan budaya dan sangat dan wajib untuk dipertahankan.

"Mari kita menjaga dan melestarikan pewarisan leluhur yang terkandung didalamnya bahasa Rote," imbunya.

Ia juga menerangkan, kata revitalisasi bahasa daerah dipakai karena adanya kemunduran bahasa bahkan hampir punah.

Jika demikian, masih kata Wabup Stef, apa yang dilakukan oleh Kantor Bahasa NTT sangat tepat.

Untuk itu, dikatakannnya, menjadi tanggung jawab besar bagi orang tua dan para guru serta semua orang Rote untuk melestarikan bahasa Rote.

"Saya harap, kiranya para guru bisa hadirkan salah satu muatan pembelajaran ekstrakulikuler yakni bahasa daerah, secara khusus melatih bahasa Rote, jangan di sekolah hanya bisa bahasa Indonesia," kata Wabup Stefanus.

"Bagi orang tua yang bisa berbahasa Rote, mari kita ajarkan anak-anak untuk bisa bahasa daerah, karena anak-anak sebagai penerima tongkat estafet dari kita," sambungnya.

Tak putus-putus, Wabup Stef memberikan rasa hormat dan terima kasih untuk tim dari Kantor Bahasa NTT yang sudah menjalankan program di sekolah-sekolah dan hari ini sebagai puncak untuk apresiasi.

Wabup Stef berharap agar kegiatan ini tetap digelar di daerah-daerah, khususnya di Kabupaten Rote Ndao. (Rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved