Berita Kota Kupang
Kelurahan Oesapa dan Sikumana Tertinggi Kasus DBD, Pemkot Imbau Warga Waspada
Terhadap kondisi ini Pemerintah Kota Kupang mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap DBD karena saat ini mulai memasuki musim penghujan
Meskipun sama-sama disebabkan oleh nyamuk, tetapi DBD dan Malaria adalah dua penyakit berbeda. Malaria disebabkan oleh parasit melalui gigitan nyamuk Anopheles, sedangkan DBD adalah virus dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Malaria di wilayah Kota Kupang sudah tereliminasi. Kalaupun ada kasus, itu adalah kasus impor dari luar Kota Kupang misalnya ada pasien yang dirujuk dari kota atau kabupaten lain," kata Tiurmasari.
Sejak awal Januari hingga 20 November 2022, kasus DBD di wilayah Kota Kupang sebanyak 402 kasus. "Tahun ini kasusnya turun dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu sebanyak 654 kasus, dengan kasus meninggal akibat DBD sebanyak 3 orang. Sedangkan tahun ini jumlah kasus sampai 20 November sebanyak 402, dengan kasus 1 orang meninggal akibat DBD di bulan Januari," terang Tiurmasari.(*)
Berikut Jumlah Kasus DBD Puskesmas/Kelurahan Januari - 20 November 2022 :
Alak = 36 kasus
Bakunase = 42 kasus
Manutapen = 15 kasus
Naioni = 20 kasus
Oebobo = 40 kasus
Oepoi = 47 kasus
Oesapa = 74 kasus
Pasir Panjang = 14 kasus
Penfui = 33 kasus
Sikumana = 74 kasus
Kupang Kota = 7 kasus. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS