Pilpres 2024
Prabowo Subianto Lebih Diandalkan untuk Gantikan Jokowi, Faktor Ekonomi Jadi Pertimbangan Utama
Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra ternyata lebih diharapkan oleh wong cilik untuk menggantikan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.
POS-KUPANG.COM - Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra ternyata lebih diharapkan oleh wong cilik untuk menggantikan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.
Pertimbangan utamanya, adalah Menteri Pertahanan RI tersebut lebih mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat ketimbang figur yang lain.
Hal ini mencuat dari hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) selama satu minggu, yakni Jumat 4 November 2022 hingga Jumat 11 November 2022.
Survei yang dilakukan PWS ( Political Weather Station ) tersebut merupakan bagian dari jajak pendapat mengenai elektabilitas para calon presiden di kalangan masyarakat bawah, pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Prabowo Subianto Tak Hanya Urus Politik Tetapi juga Urus Nasib Pertahanan Bangsa Indonesia
Dalam survei tersebut ternyata wong cilik atau rakyat kecil cenderung memilih Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Di kalangan kelompok petani, misalnya, Prabowo Subianto meraih 56,2 persen. Sementara 38,3 persen responden bakal memilih kandidat lain. Sedangkan 5,4 persen menjawab tidak tahu.
"Saat menjabat sebagai Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), membuat nama Prabowo lekat di hati petani," ungkap peneliti senior PWS, Sharazani, Selasa 15 November 2022.
Sementara di kalangan pengangguran, lanjut Sharazani, sebanyak 54,8 persen responden lebih memilih Prabowo Subianto jika pilpres dilaksanakan hari ini.
Sedangkan 40,5 persen responden akan memilih calon presiden (capres) lainnya dan yang tidak menjawab 4,7 persen.
Sharazani mengatakan, masyarakat yang masih menganggur memilih Menteri Pertahanan RI itu jadi presiden menggantikan Presiden Jokowi, karena berharap bisa menciptakan banyak lapangan kerja.
Saat Pilpres 2024 nanti, sebanyak 51,3 persen buruh bakal memilih Prabowo. Sedangkan 44,3 persen akan mencoblos nama-nama lain dan 4,4 persen tidak menjawab.
"Prabowo Subianto rupanya menjadi harapan kaum buruh untuk mengangkat kesejahteraan hidup mereka saat jadi Presiden RI," tuturnya.
Baca juga: Prabowo Subianto Total untuk Negeri: Percayalah, Saya Selalu Bersama Pak Jokowi
Sharazani menyebutkan, wong cilik lebih menjagokan Prabowo Subianto karena faktor ekonomi menjadi pertimbangan utama.
Yang diharapkan, adalah calon pemimpin yakni Prabowo Subianto dapat membawa mereka keluar dari himpitan hidup yang membelenggu mereka selama ini.
Dan, sebanyak 62,5 persen responden sangat yakin Prabowo mampu membuat kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari yang ada saat ini.
Keyakinan wong cilik terhadap Prabowo lebih tinggi dibandingkan dengan keyakinan mereka terhadap calon presiden yang lain.
Soal elektabilitas kaum wong cilik terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, misalnya, hanya 51,2 persen. Sedangkan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, 50,9 persen.
Sementara itu, dalam pertanyaan tertutup terkait preferensi pemilih terhadap 11 nama capres yang disodorkan, Prabowo meraih dukungan tertinggi dengan 29,5 persen. Lalu, disusul Ganjar (20,9 persen) dan Anies (19,8 persen).
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (7,5 persen); Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (4,2 persen); Menteri BUMN, Erick Thohir (3,9 persen); Kepala Staf Presiden, Moeldoko (3,8 persen).
Berikutnya, Menparekraf, Sandiaga Uno (2,8 persen); Ketua DPR, Puan Maharani (2,1 persen); Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (2 persen); dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (1,1 persen). Adapun 2,4 persen responden menjawab tidak tahu.
Baca juga: Igor Dirgantara Sanjung Prabowo Subianto: Sebut Menteri Pertahanan RI Figur Paling Ikhlas
Adapun survei melibatkan 1.200 warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi sebagai responden. Pemilihannya menggunakan teknik systematic random sampling.
Mereka diwawancara melalui sambungan telepon dengan pedoman kuesioner. Adapun toleransi kesalahan (margin of error/MoE) survei sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS