Seleksi PPPK 2022

Nasib 193.000 Guru Honorer P1 Terkatung-Katung, DPR Beri Peringatan Keras kepada Nadiem Makarim

Miris, Nasib 193.000 Guru Honorer P1 Terkatung-Katung, DPR Beri Peringatan Keras kepada Nadiem Makarim

Editor: Adiana Ahmad
misalqodir.com
Nasib Guru Honorer P1 Terkatung-katung/ Ilustrasi guru - Nasib 193.000 Guru Honorer P1 terkatung-katung, DPR beri peringatan keras kepada Nadiem Makarim 

Anita mengatakan, para guru takut jika tahun ini status mereka belum tuntas dan harus menunggu tahun depan.

"Tuntaskan P1, tidak perlu ada P2, P3 dulu," tegasnya.

Ia mengatakan, negara terlalu perhitungan dalam urusan pengangkatan guru. "Negara memperhitungkan (status) mereka, padahal mereka tidak pantas diperhitungkan, diukur dengan apapun. Gaji saja mereka tidak menghitung," tambahnya.

Butuh Presiden Joko Widodo menuntaskan PPPK Guru 2022

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim menyebut dibutuhkan peran Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan nasib 193 ribu guru ini.

Satriawan mengatakan masalah PPPK sudah muncul sejak 3 tahun terakhir atau sejak tahun 2019.

PPPK hanya bisa meloloskan 34.954 guru yang lolos. Sementara Pemda, justru mengajukan formasi tidak sampai 40,9 persen dari kuota yang ada.

"Karena itu kami minta Presiden Joko Widodo bisa turun langsung mengatasi carut marut persoalan guru ini," tambahnya.

Ia mengatakan, dalam PPPK ada syarat usia bisa menjadi kendala guru yang berpuluh-puluh tahun mengabdi.

Jika alasan tidak diangkatnya para guru ini karena Pemerintah Daerah (Pemda) tersandung anggaran, maka ia meminta sikap antar Pemda dan Pemerintah Pusat diperbaiki. Sebab hal itu justru menempatkan guru menjadi sasaran empuk.

"Sekali lagi, kami minta pak Jokowi bisa menuntaskan urusan para guru P1 dalam seleksi PPPK Guru 2022," tegasnya.

Satriawan mengatakan, jumlah guru yang belum tuntas menjadi ASN bahkan PPPK sangat besar.

"193 ribu guru ini sudah ikut tes tahap 1 dan 2, sekarang ikut lagi tahapan ketiga. Bahkan dari sisa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, masih ada sisa 100 ribuan guru kategori K2 (honorer)," katanya saat dihubungi.

Ia mengatakan carut marut Seleksi PPPK Guru jika tidak segera dituntaskan, artinya pemerintah bisa dzalim kepada para guru.

Apalagi sebentar lagi musim politik segera dimulai. Ia tidak ingin campur tangan politik malah membebani guru dan lagi-lagi guru gagal diangkat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved