Breaking News:

Berita Sumba Barat

Wabup John Lado Resmi Buka Kegiatan Monitoring, Evaluasi Dan Bimtek Percepatan Penurunan Stunting

John Lado Bora Kabba S.Pd mengatakan dalam hal penanganan stunting kurun waktu 3 tahun terakhir (2020-2022) terjadi penurunan prevalensi stunting

Penulis: Petrus Piter | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HUMAS SETDA SUMBA BARAT
FOTO BERSAMA - Wabup Sumba Barat, John Lado Bora Kabba, S.Pd dengan para peserta kegiatan monitoring, evaluasi dan Bimtek Terpadu penurunan stunting foto bersama di Aula GKS Waikabubak, Kamis 10 Nopember 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK- Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba S.Pd secara resmi membuka  kegiatan monitoring, evaluasi dan bimbingan teknis (Bimtek) terpadu program percepatan penurunan stunting dan pemutakhiran basis data keluarga Indonesia (PBDKI)  Kabupaten Sumba Barat tahun 2022 di aula Gereja Kristen Sumba, Kamis 10 Nopember 2022.

Dalam sambutannya,  John Lado Bora Kabba S.Pd mengatakan dalam hal penanganan stunting, pada  kurun waktu 3 tahun terakhir (2020-2022) terjadi penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sumba Barat.

Pada tahun  2020 prevalensi stunting berada di angka 32,2 persen menurun di tahun 2021 di angka 23,7 % dan pada tahun 2022 menurun 0,4 % menjadi 23,3 % .

Di tingkat kecamatan terdapat 2 kecamatan yang mengalami kenaikan kasus di tahun 2022 yakni kecamatan Lamboya dan Wanukaka. Sedangkan  4 kecamatan lainnya terjadi penurunan.

Untuk Kecamatan Kota Waikabubak adalah Kecamataan dengan prevalensi terendah yakni 16,8 % pada tahun 2022.

Baca juga: Perangi Stunting dan Malnutrisi, UPK-BKAD Umalulu dan Puskesmas Melolo Perkuat Kapasitas Para Kader 

Berdasarkan trend prevalensi stunting Kabupaten Sumba Barat tahun 2020 – 2022 terjadi penurunan balita stunting di kabupaten Sumba Barat ± sebesar 9 % . Pada pengukuran periode Agustus 2020 di angka 32,2 % turun menjadi 23.7 % di pengukuran Agustus 2021. Dan pada pengukuran Agustus 2022 berada di angka 23,3 %.

Karenanya sangat berharap adanya kerjasaman semua komponen masyarakat  mempercepat penurunan stunting Kabupaten Sumba Barat.

Untuk itu, pihaknya menyambut baik pelaksanaan  kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan konvergensi perencanaan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumba Barat.

Selain itu perlu penguatan kelembagaan tim percepatan pencegahan stunting dan kolaborasi pemerintah bersama tokoh masyarakat, tokoh agama dan LSM untuk mempercepat penurunan stunting disemua tingkatan secara cepat dan tepat.

Lebih lanjut, ia menyampaikan berbagai upaya telah dilaksanakan untuk mengintervensi pencegahan stunting sehingga sampai saat ini memberikan hasil  menggembirakan.

Baca juga: Melki Laka Lena Gandeng BKKBN NTT Kampanye Percepatan Penurunan Stunting

Walau demikian,  masih terdapat beberapa hal menjadi perhatian  bersama  dan diwujudnyatakan secara riil di lapangan melalui perpaduan program dan kegiatan lintas sektor.

Ia menambahkan untuk mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting  maka perlu memberlakukan stunting sebagai arus utam pada seluruh sektor pemerintah selaku penyelenggara pembangunan dengan mengintegrasikan stunting dalam penyusunan dan perumusan kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi masing-masing sektor.

"Bangkitkan partisipasi pihak swasta, dan rangkul serta berdayakan tokoh masyarakat, tokoh agama maupun tokoh adat  dalam keterlibatan secara langsung penurunan prevalensi stunting melalui orang tua asuh di Kabupaten Sumba Barat," ujarnya.

Untuk itu, kita harus benar-benar melakukan konvergensi  baik program dan kegiatan, anggaran dan SDM sehingga ke depan benar-benar memberikan dampak percepatan, pencegahan dan penanganan stunting di daerah ini.(*)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved