KKB Papua

KKB Papua - Kapolda Ungkap Motif Penyerangan Kamp Tambang Emas: Masalahnya Uang Keamanan

Kapolda Papua, Mathius Fakhiri akhirnya mengungkapkan motif penyerangan KKB Papua ke lokasi tambang emas ilegal, Sabtu 5 November 2022, pekan lalu.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
TAMBANG EMAS - Kapolda Papua, Mathius Fakhiri akhirnya mengungkapkan tentang faktor pemicu penyerangan KKB Papua terhadap pekerja tambang emas di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu 5 November 2022 pekan lalu. Dia mengatakan penyerangan itu karena uang keamanan tidak dikasih. 

POS-KUPANG.COM - Kapolda Papua, Mathius Fakhiri akhirnya mengungkapkan motif penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata ke lokasi tambang emas ilegal, Sabtu 5 November 2022 pekan lalu.

Dalam penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua itu, Rolmoaldus Tuenoa, salah seorang pekerja tambang, tewas mengenaskan. Ia meninggal dunia karena kehabisan darah, setelah salah satu pergelangan tangannya putus terkena sabetan benda tajam.

Insiden mengerikan itu terjadi di dekat lokasi tambang emas ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Sabtu 5 November 2022 pekan lalu.

Sementara motif penyerangannya baru disampaikan Kapolda Mathius Fakhiri di Jayapura, Senin 7 November 2022.

Baca juga: KKB Papua - Wanita Intan Jaya Terkena Tembakan, Kini Korban Sedang Dirawat Intensif

Dikatakannya, penyerangan itu dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK). Dalam aksinya, OTK membakar kamp tersebut sehingga seorang pekerja bernama Rolmoaldus Tuenoa, tewas.

"Penyerangan itu lebih disebabkan oleh masalah uang keamanan. Karena uang keamanan tidak disetor, sehingga kamp yang ditempati para pekerja pun diserang," ujar Mathius.

Dia mengatakan, di lokasi pertambangan ilegal tersebut, risiko yang dialami para pekerja sangat tinggi. Sebab aktivitasnya tidak diamankan oleh satu pun aparat keamanan.

Makanya, lanjut dia, penyerangan oleh OTK dan menewaskan seorang di antaranya merupakan hal yang sulit dihindari.

Selama ini, lanjut Kapolda, para pekerja tambang itu tidak pernah melaporkan atau memberitahukan kepada aparat kemananan tentabf lokasi tambang tersebut.

Mathius Fakhiri mengakui, lokasi pertambangan tersebut sulit dijangkau karena jauh dan belum dapat diakses melalui jalan darat.

"Kalau kita mau ke sana, ke lokasi penambangan, harus dengan helikopter dan butuh sumber daya besar untuk masuk ke wilayah tersebut," ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, ia mengingatkan seluruh masyarakat yang ingin bekerja di pertambangan ilegal untuk berpikir berkali-kali karena risikonya sangat tinggi.

Baca juga: KKB Papua Intan Jaya Sebut Pekerja Puskesmas Beoga yang Tewas Intelijen Indonesia

"bekerja di tempat itu risikonya sangat tinggi, jadi tolong pikirkan baik-baik hal ini," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menyerang kamp di lokasi pertambangan ilegal mil 81, Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu 5 November 2022 petang.

"Telah terjadi penyerangan dan pembakaran kamp di lokasi mining 81 kampung Kawe yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, melalui pesan singkat, Minggu 6 November 2022.  (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved