Berita Undana
Undana Kupang Bersama Fiskom UKSW Gelar Seminar Nasional Bahas Stunting di Indonesia
Diskusi dalam seminar nasional tersebut akan direalisasikan di Kabupaten TTS sebagai salah satu kabupaten yang angka stuntingnya tinggi.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Seminar Nasional Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undana Kupang mengusung tema " INDONESIA BEBAS STUNTING : AKSI SINERGIS MENCAPAI TUJUAN SDG,s Tahun 2030".
Kegiatan tersebut berlangsung berkat kerjasama Prodi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undana Kupang dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana.
Seminar tersebut diselenggarakan secara offline maupun online di Cendana Room, Hotel Neo Aston Kupang, Senin 24 Oktober 2022.
Baca juga: 11 Prodi dan SMA Mercusuar Kupang Partisipasi Dalam Expo dan Pensi Fakultas FST Undana Kupang
Disaksikan POS-KUPANG.COM, Seminar Nasional tersebut dimulai dengan tarian tradisional dari Kabupaten Alor, NTT serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars dari kedua universitas maupun peserta seminar.
Wakil Rektor IV, Dr. Jefri S. Balle me yang membuka seminar nasional itu secara resmi menyampaikan stunting bukan hanya fokus bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat saja, tetapi bagaimana peran dari Ilmu Sosial dan Komunikasi dalam menjawab masalah dari stunting sesuai dengan bidang ilmu yang menjadi kompetensi masing-masing.
Tidak hanya itu, dijelaskan isu stunting juga dipandang sebagai persoalan di dalam investasi Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana terkait isu gender dan juga bagaimana peran anggota keluarga di dalam memutuskan soal komposisi gizi di dalam keluarga.
Sementara itu, Dekan Fiskom UKSW Triesanto Romulo Simanjuntak menyampaikan kerjasama dengan Universitas Nusa Cendana Kupang telah berlangsung sejak bulan Juli 2022 lalu. Sehingga kegiatan ini merupakan implementasi dari kerja sama tersebut.
Lanjutnya, sinergi ini akan dilanjutkan secara langsung di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Baca juga: Undana Kupang Gelar Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru di SMAN 1 Soe
Menurut dia, kerjasama akan bersinergi bukan saja dalam naskah, teks melainkan harus diimplementasikan. Sehingga diskusi dalam seminar nasional tersebut akan direalisasikan di Kabupaten TTS sebagai salah satu kabupaten yang angka stuntingnya tinggi.
Seminar Nasional tersebut diikuti lima pembicara yakni, DR. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH, Staf Ahli Gubernur Prov. NTT, Dr. David B. W. Pandie, M.S, Drs. Daru Purnomo, M.Si, Prof. Dr. Izomiddin, M.A dan Azizun K. Ilahi, S.Ikom., M.A.
Sebagai pemateri pertama, Dr. dr. Brian Sri Prahastuti menyampaikan point penting mengenai isu stunting bukan hanya isu di daerah saja, melainkan telah menjadi isu nasional bahkan global.
Permasalahan stunting ini berbagai daerah telah mencoba untuk mereplikasi program yang dijalankan oleh tiga provinsi yakni Bali, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta sebagai provinsi yang memiliki isu stunting terendah, sedangkan Provinsi NTT sendiri menjadi provinsi yang memiliki angka tertinggi.
Tidak hanya itu, kata dia isu stunting juga dipandang sebagai persoalan di dalam investasi Sumber Daya Manusia (SDM).