Doa Harian Katolik
Doa Harian Katolik, Doa Indulgensi untuk Orang-orang yang Sudah Meninggal
Umat Katolik memiliki tradisi mendoakan orang-orang beriman yang sudah meninggal, melalui doa pribadi/kelompok maupun dalam ekaristi/ Misa kudus.
Dengan berdoa, kita mohon kemurahhatian Allah untuk mengampuni mereka yang ada di api penyucian agar layak berjumpa dengan Tuhan.
3. Persekutuan semua umat beriman
Gereja Katolik mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal karena adanya Persekutuan Orang Kudus yang tidak terputuskan oleh maut.
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau pun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39).
Oleh karena itu, jika kita mengetahui adanya kemungkinan anggota keluarga kita masih dimurnikan di api penyucian, maka kita yang masih hidup dapat mendoakan mereka secara khusus dengan mengajukan intensi Misa kudus.
“Kita berdoa bagi orang yang sudah meninggal agar mereka dibebaskan dari dosa-dosa mereka.” (2 Mak 12:42-46)
4. Adanya kebangkitan
Alasan terakhir adalah karena kita percaya adanya kebangkitan.
“Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan” (1Kor 15:13).
Dengan kata lain, orang yang tidak percaya akan kebangkitan badan, tidak percaya akan Kristus yang telah bangkit. Karena “jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” (1Tes 4:13-14).
5 Dasar Alkitabiah
1 Raja-raja 17:17-24.
Perikop ini mengisahkan tentang Nabi Elia yang menghidupkan kembali anak seorang janda di Sarfat. Dalam kisah tersebut jelas ditegaskan bahwa anak itu sebelumnya memang sudah meninggal karena ia tidak memiliki nafas hidup (bdk. ay 17). Menurut kepercayaan bangsa Israel, nafas hidup adalah penentu kehidupan seorang manusia (bdk Kej 2:7). Kemudian Elia berdoa dan memohon kepada Tuhan agar memulangkan nafas hidup anak itu (bdk. ay 21). Akhirnya, berkat doa Elia anak itu hidup kembali (bdk. ay 22).
2 Raja-raja 4:18-37
Perikop ini mengisahkan tentang Nabi Elisa yang menghidupkan kembali anak seorang perempuan di Sunem. Dalam kisah tersebut ditegaskan bahwa anak itu sebelumnya memang sudah mati (bdk. ay 20.32) karena tidak ada suara dan tanda-tanda bahwa anak itu masih hidup (bdk ay 31). Namun berkat doa Elisa untuk anak yang sudah mati itu (bdk. ay 33) akhirnya anak itu dapat hidup kembali (bdk ay 35).