Berita Nagekeo
Kembangkan Jeruk Siam Madu, Kementerian Pertanian Jadikan Dua Wilayah Nagekeo Sebagai Kampung Jeruk
Kegiatan bimtek yang digelar di aula Hotel Sinar Kasih Mbay ini berfokus pada peningkatan kapabilitas pelaku usaha holtikultura
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Patrianus Meo Djawa
POS-KUPANG.COM, MBAY - Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Holtikultura memberikan bimbingan teknis kepada 55 pelaku usaha di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Kegiatan bimtek yang digelar di aula Hotel Sinar Kasih Mbay ini berfokus pada peningkatan kapabilitas pelaku usaha holtikultura khususnya bagi tanaman jeruk siam madu di Kabupaten Nagekeo.
Nantinya, pengembangan tanaman jeruk siam madu akan dilakukan di Desa Natatoto, Kecamatan Wolowae di lahan seluas 10 hektare. Sementara wilayah lain yang masuk dalam pilot project pengembangan jeruk madu siam akan dilakkan di Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae, di lahan seluas 20 hektare.
Baca juga: Dies Natalis ke-22, SMKN 1 Aesesa di Nagekeo Tunjukan Perkembangan dan Kemajuan Signifikan
Kegiatan bimtek ini dilakukan berkat kerjasama antara Kementerian Pertanian RI dangan mitra Komisi VI DPR RI melalui Julie Laiskodat dari Partai Nasdem.
Koordinator Tanaman Jeruk, Perdu dan Pohon, Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian RI, Ir. Farida Nuraini dalam pemaparan materinya menjabarkan, program Kampung jeruk di Desa Natatoto akan dilakukan diatas lahan seluas 10 hektare. Sementara di Kelurahan Nageoga akan dilakukan diatas lahan seluas 20 hektare sebagai kampung jeruk.
Menurut Farida, kiat petani sukses di Nagekeo bisa ditempuh dengan beberapa cara, salah satunya melalui studi banding dan pembentukan badan usaha melalui koorporasi pertanian seperti paguyuban petani.
Tujuannya agar, para petani dapat menghindari penjualan hasil bumi kepada para tengkulak dengan mengolah hasi pertanian.
Baca juga: Jelang Pembukaan Kegiatan TMMD ke 115 di Nagekeo, Prajurit TNI Siapkan Fasilitas Pendukung
Sementara Kepala dinas pertanian Kabupaten Nagekeo, Oliva Monika Mogi, dalam kesempatan tersebut memaparkan tentang kondisi pertanian Kabupaten Nagekeo ditengah ancaman krisis pangan global
Menurut Olivia, kondisi ketahanan pangan atau keadaan pangan global tidak sedang dalam keadaan baik di waktu mendatang.
Ancaman serius kelangkaan pangan global, kata Oliva, belum menjadi kewaspadaan bersama terutama bagi petani di Kabupaten Nagekeo.
Namun, bila melihat kondisi Kabupaten Nagekeo yang memiliki potensi pertanian yang sangat besar, pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo sangat optimis akan terhindar dari kelangkaan pangan global.
Caranya, kata Oliva, dengan mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian dengan membudidayakan tanaman bernilai ekonomis.
"Selain meningkatkan pendapatan, juga mengisi lahan - lahan yang kosong," ujar Oliva dalam pemaparannya
Karenanya, Oliva menyarankan agar usaha pertanian di Nagekeo tak cukup hanya memenuhi kebutuhan pokok namun lebih dari itu sistem pertanian harus ditingkatkan dan berorientasi pada sekitar agrobisnis demi meningkatkan pendapatan petani. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS