Pilpres 2024

Puan Maharani Terendah Dalam Survei, Hasto Ucap Kata Penghiburan: Elektoral Bukan yang Utama

Puan Maharani, Ketua DPP PDIP masih terseok-seok dalam perolehan elektabilitasnya yang digelar oleh hampir semua lembaga survei di Tanah Air.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BUKAN YANG UTAMA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menandaskan elektoral bukan merupakan yang utama dalam penentuan calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Yang terpenting adalah kepentingan bangsa dan negara. 

POS-KUPANG.COM - Puan Maharani, Ketua DPP PDIP masih terseok-seok dalam perolehan elektabilitasnya yang digelar oleh hampir semua lembaga survei di Tanah Air.

Meski faktanya Ketua DPR RI itu berada pada urutan terendah dalam daftar elektabilitas, namun Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menampik semua itu.

Dengan 'kata-kata penghiburan', Hasto Kristiyanto mengatakan, elektoral bukan pertimbangan utama bagi Partai Banteng Moncong Putih dalam menentukan calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Elektoral bukan pertimbangan utama bagi PDIP dalam mengusung seseorang maju ke Pilpres 2024. Yang utama adalah kepentingan bangsa dan negara," ujarnya di Kantor Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022.

Baca juga: Hasto Kristiyanto : PDIP Umumkan Capres Juni 2023

Pernyataan Hasto Kristiyanto itu kini menjadi trending topik di Tanah Air. Pasalnya dari semua hasil survei, elektabilitas Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah itu, jauh di atas Puan Maharani.

Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa elektabilitas bukan yang utama. Hal itu merujuk pada hasil pemilu sebelumnya dimana rendahnya elektabilitas justru menjadi sosok yang dipilih oleh publik.

PALING TINGGI - Hasil survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA, memperlihatkan hasil yang mengejutkan. Peneliti Adjie Alfabri mengatakan, bahwa dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto paling disukai para pemilih ketimbang pasangan calon lainnya.
PALING TINGGI - Hasil survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA, memperlihatkan hasil yang mengejutkan. Peneliti Adjie Alfabri mengatakan, bahwa dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto paling disukai para pemilih ketimbang pasangan calon lainnya. (POS-KUPANG.COM)

Menurut Hasto, ketika Joko Widodo ( Jokowi ) maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, elekabilitasnya di bawah calon gubernur yang lain.

Begitu juga Ganjar Pranowo saat maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013 lalu. Saat itu, elektabilitas Ganjar Pranowo sangat rendah.

"Pak Jokowi masih jauh di bawah Pak Foke (Fauzi Bowo), Pak Ganjar masih jauh di bawah Pak Sigit Waluyo. Tetapi karena kerja kolektif, maka kemudian kita mendorong daya terima melalui pergerakan mesin partai yang menyatu dengan rakyat," ujarnya.

Dikatakannya, dalam mengusung seseorang untuk maju dalam kontestasi, kepentingan bangsa dan negara menjadi pertimbangan utama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pertimbangan kepentingan bangsa dan negara dan itulah Bu Mega telah membuktikan dengan banyaknya lahir pemimpin dari PDIP," ungkapnya.

Baca juga: Rencana Reshuffle Kabinet Jokowi Pasca Anies Baswedan Capres Nasdem, Hasto PDIP: Sangat Bagus

Sebelumnya, hasil survei Charta Politika Indonesia menempatkan Ganjar Pranowo di peringkat pertama sebagai tokoh politik dengan elektabilitas tertinggi (31,3 persen).

Sementara, Ketua DPR RI Puan Maharani menempati posisi keenam dengan 2,4 persen.

PDIP Ayo Gabung ke KIB

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto mengatakan bahwa saat ini PAN terbuka untuk partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB.

Demikian juga jika PDIP ingin bergabung pasca pertemuan yang dilakukan antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Saya sudah sering sampaikan bahwa KIB itu terbuka untuk membangun koalisi baik parpol yang ada di parlemen maupun di luar parlemen," kata Yandri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

Atas dasar itu, PAN menyatakan bahwa partai manapun yang ingin bergabung dan sejalan dengan KIB, PAN menyambut baik hal tersebut.

"Jadi enggak ada masalah kalau misalkan PDIP bergabung atau sama-sama seiring sejalan dengan KIB, tentu kita ucapkan selamat bergabung dan ayok sama-sama untuk membangun koalisi," tandas Yandri.

Untuk diketahui, Airlangga dan Puan Maharani bersama kader Partai Golkar dan PDIP menggelar acara jalan bersama di kawasan Monas.

Dijelaskan Airlangga, alasan pihaknya memilih Monas adalah karena merupkan simbol nasional sekaligus juga simbol pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga: Saidiman Ahmad Ingatkan PDIP: Sebaiknya Pilih Sosok yang Kini Sedang Populer

Adapun beberapa elite Golkar yang mendampinginya Airlangga, yakni Lodewijk Freidrich Paulus, Hasan Syadzily, Ahmad Doli Kurnia, Bambang Soesatyo, dan beberapa kader Golkar lainnya.

Sementara elite PDIP yang mendampingi Puan Maharani, yakni Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Eriko Sotarduga, Olly Dondokambey, Said Abdullah, dan beberapa kader PDIP lainnya. (*)

ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved