Gangguan Ginjal Akut
Gangguan Ginjal Akut Misterius, Dinkes Akui Tak Ada Penyakit Ginjal Akut Serang Anak di Kota Kupang
agar tidak mengkonsumsi air dengan kapur tinggi. Ada juga minuman yang memiliki arsinogen yang memperparah filter pada ginjal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Kupang mengaku sejauh ini tidak ada penyakit ginjal akut yang menyerang anak-anak di Kota Kupang.
Ungkapan ini ditegaskan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, Kamis, 13 Oktober 2022.
Kadis drg. Retnowati dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, terkait dengan penyakit ginjal akut di Kota Kupang.
Baca juga: Pilkada Wali Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek Menyatakan Siap Menjadi Calon PKB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, Kamis 13 Oktober 2022, mengatakan, pada dasarnya penyakit itu disebabkan oleh air yang tidak bersih. Untuk itu penggunaan air bersih perlu diperbiasakan.
Dia menyebut, agar tidak mengkonsumsi air dengan kapur tinggi. Ada juga minuman yang memiliki arsinogen yang memperparah filter pada ginjal.
Penyakit itu ketika terjadi infeksi awal, timbulnya demam. Selanjutnya harus dilakukan tes urine lengkap untuk mengetahui kenormalan ketika membuang air kecil.
"Misalkan normalnya tiap empat jam dia buang air, dia berapa jam. Terus konsistensi air kencingnya bagaimana, berbau, berwarna, keruh atau bagaimana," sebutnya.
Retnowati mengaku, sejauh ini belum ada petunjuk lebih lanjut dari Kementrian Kesehatan mengenai kasus ini. Retnowati kembali mengimbau agar anak-anak bisa mengurangi makan makanan yang memberatkan ginjal, seperti kacang-kacangan dan mengandung asamt urat.
Baca juga: Pemerintah Kota Kupang Launching Pusat Wisata Kuliner Kelapa Lima
Sebelumnya, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan ada 14 provinsi yang melaporkan kejadian tersebut.
"Sampai 10 Oktober ini, memang ada 14 IDAI cabang yang melaporkan kasus seperti ini, yang tipikalnya adalah acute kidney injure tanpa ada penyebab yang jelas dan jumlahnya ada 131," kata dokter Eka Rabu, 12 Oktober 2022.
Adapun 14 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepri, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat 131 kasus gangguan ginjal akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya pada periode Januari hingga Oktober dari 14 provinsi di Indonesia.(Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS