Gangguan Ginjal Akut

Gangguan Ginjal Akut Misterius, Dokter di Kupang Belum Temukan Anak Penderita

Terkait gejalanya, pihaknya belum dapat memastikannya sebab belum pernah menangani kasusnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
Dokter Spesialis Anak, dr. Frans Taolin, DSA 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dokter Anak di Kupang belum menemukan penyakit gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak.

Penyakit gangguan ginjal akut misterius umumnya menyerang anak-anak seperti ditemukan pada wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Dokter Spesialis Anak, dr Frans Taolin DSA mengatakan bahwa pada tempat prakteknya maupun rumah sakit tempatnya berdinas, belum pernah temukan kasus pasien yang mengalami penyakit langka yang dikenal gagal ginjal Akut tersebut.

Terkait gejalanya, pihaknya belum dapat memastikannya sebab belum pernah menangani kasusnya.

"Kami mendapat informasi terkait penyakit langka tersebut, namun hingga saat ini belum menemukan pasien anak, demikian pula gejalanya belum dapat dijelaskan," kata Frans Taolin, Kamis 13 Oktober 2022. 

Pihaknya meminta kepada para orangtua untuk memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya terutama asupan gizi agar terhindar dari berbagai penyakit.

Sebelumnya diberitakna, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan sampai Oktober 2022 ada 131 kasus gangguan ginjal akut misterius terjadi pada anak di Indonesia.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius Serang Anak-anak NTT, IDAI : Tersebar Di 14 Provinsi

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA (K) mengatakan ada 14 provinsi yang melaporkan kejadian tersebut.

"Sampai 10 Oktober ini, memang ada 14 IDAI cabang yang melaporkan kasus seperti ini, yang tipikalnya adalah acute kidney injure tanpa ada penyebab yang jelas dan jumlahnya ada 131," kata Eka Laksmi Hidayati, Rabu 12 Oktober 2022.

Adapun 14 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepri, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur ( NTT ).

IDAI mencatat terjadi lonjakan kasus gangguan ginjal akut misterius dalam dua bulan terakhir, dimana pada Agustus ada 35 kasus, kemudian September meningkat jadi 71 kasus, serta Oktober ini sampai tanggal 11 ini 9 kasus.

"Mudah-mudahan kasus ini nanti yang sudah menurun dan bisa hilang," imbuh dia.

Pada umumnya penyakit ini terbanyak pada anak-anak balita namun ada juga usia sampai 8 tahun seperti yang terjadi di DKI Jakarta. Sementara di luar Jakarta kurang lebih sama, usia di bawah 5 tahun juga ada sampai belasan tahun. "Kalau di Jakarta kami belum mendapatkan pasien di atas 8 tahun," imbuh dia.

Sampai saat ini, IDAI masih terus melakukan investigasi terkait penyebab pasti penyakit gangguan ginjal akut misterius pada anak ini. "Kami betul-betul belum bisa menyimpulkan hasil investigasi yang sudah banyak kami lakukan," ungkap dia.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved