Pilpres 2024
Hasto Kristiyanto : PDIP Umumkan Capres Juni 2023
Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) semakin menggema setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Maka itulah yang kini disiapkan adalah visi misi capres-cawapres terlebih dahulu. Isinya tentu menggambarkan visi Indonesia ke depan, yang senafas dengan pemerintahan Soekarno-Megawati-Jokowi.
“Untuk siapa yang akan disiapkan, itu keputusannya Ibu Mega. Yang jelas, pengalaman 2014, kita mampu melahirkan banyak pemimpin,” kata Hasto sambil menyebutkan berbagai nama pemimpin daerah berhasil seperti Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Hendrarprihadi, dan lain-lain.
“Visi dan misi capres PDI Perjuangan progressnya sudah 80 persen. Maka mahasiswa kalau mau memberitahukan visi misi (capres-cawapres) ke kami, silahkan,” terangnya.
Singung Efek Ekor Jas
Hasto Kristiyanto juga buka suara terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024, mendatang.
Hasto pun mengkritik cara partai politik dalam berebut ekor jas dengan mendeklarasikan Capres yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Dalam situasi seperti ini menempatkan capres dan cawapres sepertinya memperebutkan efek ekor jas," kata Hasto di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hasto juga menegaskan, bahwa jawaban Ganjar adalah tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
"Karena Pak Ganjar adalah kader partai sehingga keputusan terkait capres dan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum," ucap Hasto.
Baca juga: Survei CSIS : Golkar Terpopuler Dibanding PDIP, Gerindra, dan Demokrat di Pemilih Muda
Doktor Ilmu Pertahanan ini mengatakan, bahwa, bagi PDIP capres itu harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
"Mencalonkan capres dan cawapres bukan untuk melakukan dansa elektoral, bukan juga untuk memperebutkan efek ekor jas. Namun juga dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap masa depan," katanya.
"Oleh karenanya siapapun yang akan dicalonkan dipastikan mereka telah diberikan gembelengan sebagai calon pemimpin," tambahnya.
Hasto melanjutkan, bahwa calon pemimpin itu harus dipastikan telah mendapatkan gemblengan langsung dari Megawati Soekarnoputri.
Megawati, kata Hasto, menginginkan agar calon pemimpin yang digembleng memiliki kesadaran ideologi, dan tanggungjawab yang kuat bagi bangsa dan negara.
"Ibu Megawati melakukan kaderisasi partai dan ketika itu diumumkan, itu betul betul menjadi hasil perenungan bagi masa depan bangsa dan negara," jelas Hasto.