Berita Manggarai Timur

Anggota Satlantas Polres Manggarai Timur Nyaris Ditabrak Pengendara, Imbas Takut Ditilang

Meot nekad menerobos petugas Satlantas Polres Manggarai Timur dan nyaris menabrak Briptu Randi yang sedang mengatur arus lalu lintas

Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
HIMBAU - Arsenius Meot pelanggaran Lalin sedang mendapatkan imbauan tertib berlalu lintas dari anggota Satlantas Polres Manggarai Timur, Selasa 11 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Arsenius Meot (26), warga  Pelus, Mano, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur nyaris menabrak Briptu Randi, anggota Satlantas Polres Manggarai Timur. 

Meot nekad menerobos petugas Satlantas Polres Manggarai Timur dan nyaris menabrak Briptu Randi yang sedang mengatur arus lalu lintas di jalan Negara Trans Flores tepatnya di simpang 3 jalan menuju Cepi Watu, depan Mapolres Manggarai Timur, Selasa 11 Oktober 2022 pagi. 

Meot nekad menerobos petugas Satlantas Polres Manggarai Timur dan nyaris menabrak Briptu Randi karena takut jika ditilang. 

Dalam peristiwa ini sepeda motor Vixion yang dikendarainya mengenai tangan Briptu Randi.

Briptu Randi tidak terjatuh tapi Meot bersama sepeda motornya terjatuh.

Usai kejadian Meot digiring anggota menuju Markas Satlantas Polres Manggarai Timur. 

Di depan Kasat Lantas Polres Manggarai Timur Iptu Gusti Putu Saba Nugraha, Meot menyampaikan permohonan maaf kepada Briptu Randi berserta seluruh anggota Satlantas Polres Manggarai Timur atas peristiwa tersebut. 

Meot mengakui, sebelum kejadian itu, ia mengendarai sepeda motor berlawanan arus jalan di jalan masuk pasar Borong karena ia tidak melihat ada tanda larangan dan melihat pengendara lain juga melintasi seperti itu, apalagi ia orang baru. 

Meot juga menduga ada kegiatan pemeriksaan oleh anggota Satlantas Polres Manggarai Timur. Ia yang tak membawa surat-surat kendaraan dan tak membawa SIM pun takut jika ditilang.

Baca juga: Kapolres Manggarai Timur Beri Pembinaan untuk Pelajar di Matim

"Karena itu tadi ada bapak satu (anggota Lantas) yang tahan, karena saking takutnya saya berani terobos petugas. Saya kira tilang padahal tidak," ujarnya.

Meot juga kemudian membuatkan surat pernyataan. 

"Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengakui kesehatan dalam berlalu lintas dimana saya menerobos tantan larang dan hampir menabrak petugas. Hal tersebut saya lakukan karena kendaraan pinjam, tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK dan saya akui tidak sepantasnya saya lakukan karena dapat membahayakan saya dan orang lain. 

Sehubungan dengan hal tersebut diatas saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada petugas yang saya hampir tabrak dan berjanji tidak akan mengulangi dan siap membantu Polantas dalam menjaga ketertiban berlalu lintas dan siap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas". 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved