Berita Ende
Kades Detusoko Barat Sebut Pemda Ende Perlu Buka Ruang Kolaborasi Untuk Kaum Muda yang Kreatif
Pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting untuk membuka ruang kreatif dan kolaborasi ini bagi para pemuda.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - Kepala Desa Detusoko Barat, di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nando Watu mengungkapkan bahwa, pemerintah daerah Kabupaten Ende perlu membuka ruang kolaborasi untuk anak-anak muda yang kreatif. Tidak hanya itu, peran pers menurutnya juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan pentaheliks pembangunan Indonesia dari desa.
Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting untuk membuka ruang kreatif dan kolaborasi ini bagi para pemuda, juga melibatkan media dalam urusan ini. Komunitas komunitas anak muda sebenarnya sangat kreatif dan mereka mendukung pembangunan indonesia dengan berbagai inovasi, kreativitas dan karya karyanya.
"Hanya dalam kenyataannya, komunitas-komunitas anak muda belum terakomodir dalam ruang gerak pemerintah daerah untuk bersama membangun peradaban," kata Nando dalam acara Pembukaan Workshop Penguatan Kepemimpinan dan Komunitas, Jejaring Pemimpin Perempuan Muda Inspiratif NTT 2022: Tumbuh Kuat-Menguatkan Peradaban, yang berlangsung di Kantor Desa Detusoko Barat, Rabu 5 Oktober 2022.
Baca juga: Direktur Yayasan Tananua Flores Sebut Pesisir Pantai Ndori Ende Hasilkan 6,6 Ton Gurita Tahun 2021
Nando yang juga pendiri Komunitas RMC ini mengatakan gerakan pemuda saat ini sudah bertranformasi dalam ruang-ruang kreatif, untuk terlibat aktif dalam mengisi pembangunan di desa.
"Kita perlu menggandeng komunitas dan tentunya juga peran media sangat penting menuju kolaborasi pentaheliks, sebab poin 17 SDGes Desa adalah Kolaborasi/kemitraan menuju pembangunan Desa," katanya.
Dia juga mendorong para peserta untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan semua pihak termasuk pemerintah untuk mewujudkan kolaborasi yang apik demi kemajuan bersama.
Sementara itu Bupati Ende Djafar Achmad mengapresiasi kegiatan yang digagas secara kolaboratif ini. Dia mengatakan pemerintah tetap memberikan ruang kepada orang muda kreatif yang turut membangun Kabupaten Ende.
Ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada semua komunitas yang telah memilih Ende, khususnya di Desa Detusoko Barat. Di Ende, anak anak muda yang kreatif dsediakan tempatnya.
Baca juga: Kasus Penyebaran Foto Bugil di Ende Dinyatakan P21, Polres Ende Serahkan Tersangka dan Barang Bukti
"Ende yang terkenal dengan taman renungan Bung Karno dan beberapa ruang terbuka publik lainnya harus ada ruang untuk anak muda di sana. Ini sedang kita kembangkan," ujarnya.
Direktur RSBI Yahya Ado mengatakan banyak hal yang telah digali oleh para peserta perwakilan dari 20 komunitas ini. Menurutnya dengan berjejaring orang muda di NTT bisa mewujudkan mimpi yang berangkat dari segala kegelisahan mereka, juga bisa menemukan semangat kepemimpinan di dalam diri mereka.
Dia menjelaskan workshop yang sudah dilakukan sebanyak dua kali ini bertujuan untuk meningkatkan pentingnya berjejaring dan berbagi ide-ide untuk pengembangan diri kepemimpinan khususnya organisasi kaum muda perempuan untuk mencapai visi, passion dan mimpi mereka.
Workshop kedua ini mengambil tema “Tumbuh Kuat, Memperkuat Peradaban” dan akan berfokus pada bagaimana membangun jiwa kepemimpinan yang berkarakter dan beradab (Leadership Character Building), membangun jati diri organisasi/komunitas yang unik dan berkemajuan dan menemukan passion melalui pembelajaran pada role model.
Baca juga: Kasus Penyebaran Foto Bugil di Ende Dinyatakan P21, Polres Ende Serahkan Tersangka dan Barang Bukti
Enam belas perwakilan komunitas yang mengikuti kegiatan ini yakni Komunitas Sanggar Alegra dan Komunitas Petani Milenial dari Lembata, Komunitas Suara Perempuan Alor (Super) dan Komunitas Gereja Tangguh Bencana dari Alor, Komunitas Baca Mataleza dan Yayasan Lumbung Kreatif Inofatif dari Nagekeo, Komunitas Remaja Mandiri dan Komunitas Maiziru Managemenet dari Ende, Komunitas PAPHA dari Sikka, Komunitas Pustaka Bambu dari Flores Timur, Komunitas Embun Mollo dari TTS, dan Komunitas Rumah Mentari dan Adventure Inklusi dari Kota Kupang, serta Komunitas Soke dan Sekolah Alam dari Kabupaten Kupang.
Acara Workshop dihadiri oleh Bupati Ende Djafar Achmad, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, Kepala LPP RRI Ende, program manager Samdana Institure, Direktur RSBI Yahya Ado, para Pimpinan OPD, camat, serta para peserta dari 20an komunitas Se NTT.
Kegiatan Workshop 3 mulai 04-06 Oktober 2022 mengusung Tema Tumbuh Lebih Kuat-Menguatkan Peradaban, dengan berbagai rangkaian acara, ada Workshop, Outbond, talk Show, sharing session di Cafe, tour Wisata, Camping, malam seni dan Api Unggun. (tom)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS