Liga 3 Eltari Memorial Cup
El Tari Memorial Cup: Perserond Rote Ndao Ingin Ciptakan Sejarah Usai Jegal PSKK Kota Kupang
Perserond Rote Ndao akan berjumpa dengan tim tuan rumah Persebata Lembata. Ini merupakan pertemuan kedua
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan ReporterPOS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Perserond Rote Ndao memiliki impian untuk menciptakan sejarah di Liga 3 El Tari Memorial Cup.
Impian Perserond Rote Ndao ini muncul setelah sukses menjegal PSKK dalam Liga 3 El Tari Memorial Cup di Stadion Gelora 99 Lembata, Kamis, 22 September 2022.
Tim Perserond Rote Ndao menatap laga semi final kualifikasi Liga 3 El Tari Memorial Cup dengan optimis usai mengalahkan PSKK Kota Kupang melalui drama adu pinalti.
Baca juga: El Tari Memorial Cup: Ratusan Suporter Persami Maumere Menuju Lembata
Di babak semi final, Perserond Rote Ndao akan berjumpa dengan tim tuan rumah Persebata Lembata. Ini merupakan pertemuan kedua. Sebelumnya di babak penyisihan, Rote Ndao takluk 2-1 dari Laskar Sembur Paus.
Tapi, kali ini, Perserond Rote Ndao melangkah ke babak semifinal dengan kepercayaan diri. Mereka bahkan yakin akan ciptakan sejarah.
Pelatih Kepala Perserond Rote Ndao, Zeth Adoe menyanjung para pemainnya yang telah bekerja keras dan memenangkan pertandingan ini.
"Kami bersyukur kepada Tuhan karena bisa memenangkan pertandingan yang cukup berat ini. Kami harus bersiap lagi untuk pertandingan berikut," kata Zeth.
Baca juga: El Tari Memorial Cup: Terima Kasih Laskar Sandelwood Persewa Waingapu
Target mereka, mencapai perempat final dalam perhelatan ini, sudah tercapai. Jadi, bisa sampai ke semifinal merupakan sesuatu yang luar biasa mengingat waktu persiapan hanya dua minggu sebelum datang ke Lembata.
"Itulah kerja keras saya dan asisten pelatih dan semua pemain bisa bekerja sama," kata Zeth.
Lolos ke babak semi final bagi Zeth juga merupakan sejarah bagi tim Perserond Rote Ndao. Pada tahun 2004, Zeth juga pernah membawa Perserond Rote Ndao juara ketiga El Tari Cup tahun 2004.
Setelah itu, tim dari pulau paling selatan Indonesia itu tidak pernah lolos ke babak semi final lagi.
"Pemain Persebata itu juga anak anak didikan saya juga. Mereka punya kualitas yang bagus juga. Soal menang kalah itu biasa. Intinya fair play dan sportivitas," katanya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS