Kabupaten Belu Ditetapkan Sebagai Kabupaten Open Defecation Free atau ODF, Ini Maknanya

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Warga di sebelas kecamatan di Kabupaten Belu dinilai telah 100 persen memenuhi akses jamban sehat atau Open Defecation Free (ODF). Sedangkan satu kecamatan memenuhi syarat kualitas lingkungan yang sehat dan bersih (STMB).

Kecamatan yang memenuhi syarat Open Defecation Free ODF yakni, Kecamatan Lamaknen Selatan, Lamaknen, Raihat, Tasifeto Timur, Tasifeto Barat, Nanaet Duabesi, Raimanuk, Kakuluk Mesak, Kota Atambua, Atambua Barat, dan Kecamatan Atambua Selatan. Sedangkan Kecamatan Lasiolat memenuhi syarat sebagai Kecamatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Untuk tingkat desa dan kelurahan yang memenuhi syarat Open Defecation Free ODF, yakni  Desa Sisi Fatuberal, Aitoun, Raifatus, Takirin, Manleten, Tulakadi, Derok Faturene, Lawalutolus, Tasain, Rafae, Raimanus, Kelurahan Umanen, Kelurahan Manuaman dan Kelurahan Fatukbot. Sedangkan  status STBM diraih Desa Henes, Ekin, Mahuitas, Lamaksenulu, Lakanmau, Umaklaran, Lookeu dan Desa Leontolu.

Penilaian ini disampaikan Vincentius Kiabeda selaku Direktur Utama LSM Pijar Timur Indonesia mitra Plan Internasional saat acar deklarasi ODF dan STM tingkat kecamatan dan desa, Selasa 20 September 2022.

Dalam kegiatan Open Defecation Free tersebut, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin Sp.PD-KGEH, FINASIM menyerahkan prasasti dan piagam penghargaan 
kepada Lurah Umanen, Yovita Reliana Bete, S.Sos dan Kepala Desa Sisifatuberal, Julianus Koli Liku dan Camat Kakukuk Mesak, Amandus Linci, S.Pt selaku Perwakilan Desa, Kelurahan dan Kecamatan ODF dan STBM.

Bupati Belu memberi apresiasi kepada para camat, lurah, kepala desa dan para kepala puskesmas yang telah bekerja sama dengan Yayasan Pijar Timur Indonesia hingga melakukan Deklarasi Open Defecation Free ODF dan STBM di Kabupaten Belu.

“Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi di bidang kesehatan dapat berjalan baik dan lancar, oleh karena dukungan penuh dari semua pihak terkait,” kata Bupati Belu 

Lanjut Bupati, Kabupaten Belu masih dalam kategori berjuang untuk memberantas penyakit menular dan tidak menular. Oleh karena itu dibutuhkan kerja keras dan kerja sama dengan semua komponen termasuk dengan Yayasan Pijar Timur Indonesia terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang pola idup sehat. 

Bupati meminta para camat, lurah, kepala desa dan para kepala puskesmas supaya berinovasi dalam hal promosi bidang kesehatan sehingga tingkat kesadaran masyarakat terus meningkat. Sebab, merubah perilaku masyarakat itu sesuatu pekerjaan yang tidak mudah. 

"Sesulit apapun, kita tetap berupaya agar apa yang kita cita-citakan ini dapat tercapai dan STBM ini adalah salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat menjadi sehat, berkarakter dan kompetitif," pungkas Bupati Belu. 

Direktur Utama LSM Pijar Timur Indonesia, Vincentius Kiabeda mengungkapkan, kesuksesan program STBM harus dimulai dari perilaku masyarakat untuk hidup sehat. 

"Hari ini kita berbangga oleh karena para Camat, Lurah dan para Kepala Desa se-Kabupaten Belu bersama Bapak Bupati Belu mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Ini merupakan komitmen yang baik dari Pemerintah Kabupaten Belu dalam mendukung program STBM yang selama ini sudah berjalan kurang lebih empat tahun," tutup Vincentius. (jen).

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS