Ketua Dewan Pers Wafat
Dunia Pers Berduka, Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Selangor Malaysia, Terima Gelar Sir
Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra meninggal di Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9), setelah mengalami gangguan jantung.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra meninggal di Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9). Pria kelahiran Padangpariaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955 itu mengalami gangguan kesehatan jantung selama kunjungan kerja di Malaysia.
Azyumardi Azra lantas menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Selangor Malaysia. Sosok Azyumardi Azra dikenal sebagai profesor ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.
Dikutip laman aminef, pada tahun 2010, dia menerima Commander of the Order of the British Empire (CBE) dari Kerajaan Inggris. Dengan gelar tersebut, Azyumardi Azra berhak menggunakan gelar kehormatan Sir di depan namanya.
Selain itu, Azyumardi juga menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar tersebut. Dilansir The Gazette, CBE adalah penghargaan Order of the British Empire dengan peringkat tertinggi (tidak termasuk gelar ksatria/damehood), diikuti oleh OBE dan kemudian MBE.
CBE diberikan kepada individu yang memiliki peran penting di tingkat nasional, atau peran utama di tingkat regional.
Baca juga: Baru Empat Bulan Menjabat Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra Meninggal Akibat Kelainan Jantung
CBE juga dianugerahkan untuk kontribusi yang luar biasa dan inovatif di bidang apa pun.
Berikut beberapa orang terkenal yang menerima CBE:
1. Stephen Hawking CBE
2. Harold Pinter CBE
3. Hugh Laurie CBE
4. Jonny Wilkinson CBE
5. Helena Bonham Carter
Tujuh tahun kemudian atau 2017, Azyumardi Azra mendapatkan Orde Matahari Terbit: Kelas Bintang Emas dan Perak (Order of Rising Sun: Gold and Silver Star) yang merupakan tingkat tertinggi tanda jasa itu, dari Kaisar Jepang saat itu, Akihito (Heisei).
Orde Matahari Terbit adalah tanda jasa pertama yang dianugerahkan Jepang pada 1876 sewaktu Kaisar Meiji, kaisar yang mencanangkan Restorasi Meiji tahun 1868 bertakhta.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyebut meninggalnya Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra adalah bentuk kehilangan Indonesia atas sosok ilmuan berkelas. Ungkapan Abbas tersebut bukan tanpa alasan lantaran pandangan-pandangan Azyumardi Azra sangat dihormati dan menjadi rujukan.
Baca juga: Dewan Pers: Konten Semakin Berkualitas dan Literasi Meningkat
"Kepergian beliau tentu saja membuat kita benar-benar kehilangan karena beliau dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sangat berkelas tidak hanya dalam skala nasional tapi juga dunia," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Abbas mengatakan meninggalnya Azyumardi Azra juga menjadi kehilangan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah ia pimpin saat menjadi rektor pada periode 1998-2006. Dirinya berujar bahwa peran dari Azyumardi Azra terhadap UIN Syarif Hidayatulah Jakarta tidak dapat dikesampingkan.
Hal tersebut, katanya, lantaran Azyumardi Azra berhasil menumbuhkan budaya akademik dan ilmiah di kalangan dosen dan mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Azyumardi Azra mampu mengangkat UIN Jakarta menjadi sebuah Perguruan Tinggi Islam yang bergengsi yang tidak hanya dikenal di tanah air tapi juga oleh dunia internasional terutama oleh mereka-mereka yang tertarik dengan kajian-kajian keislaman," ungkap Abbas.
Selain itu, Abbas juga mengungkapkan meninggalnya Azyumardi Azra tentu menjadi bentuk kehilangan bagi rekan-rekannya yang berasal dari Sumatera Barat.
