Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022, Bangkit dari Keterpurukan
Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul bangkit dari keterpurukan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul bangkit dari keterpurukan.
Pihak Dei Verbum Inspirasi Hidup menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 15:35-37 42-49, dan bacaan Injil Lukas 8:4-15.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 17 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kebinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan" (1Kor. 15:42-43).
Rasul Paulus menggambarkan kemuliaan kebangkitan, yang terjadi setelah kematian. Tanpa ada kematian, tidak ada kebangkitan. Tanpa ada yang menaburkan, tidak ada pertumbuhan. Karena itu, Paulus meminta jemaatnya untuk tidak takut akan kematian. Konsentrasi diberikan kepada kebangkitan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022, Kebangkitan Orang Mati
Wejangan Paulus ini mengajak kita juga untuk selalu berupaya bangkit lagi dalam kehidupan kita manakala kita terpuluk dan jatuh. Kalau kita konsentrasi pada hal yang baik, maka kita kakan berusaha bangkit. Kejatuhan dan keterpurukan hidup adalah pelajaran bagi kita untukbangkit makin kuat.
Dalam Inji, Yesus menceritakan perumpaan tentang penabur. Benih ditaburkan di dalang dan tumbuh di mana-mana. Kita diharapkan agar menjadikan hati kita sebagai ladang yang subur bagi benih Sabda Tuhan. Benih ini akan selalu menguatkan kita untuk bangkit dalam hidup kita.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022

Bacaan Pertama: 1 Korintus 15:35-37,42-49
Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada umat di Korintus:
Saudara-saudara, mungkin ada orang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apa mereka akan datang kembali?” Hai orang bodoh! Benih yang kautaburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, jika tidak mati dahulu.
Dan yang kautaburkan itu bukanlah rupa tanaman yang akan tumbuh, melainkan biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati: Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.