Berita NTT
Kementan Kolaborasi dengan Pemerintah Belanda Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
perbincangan mengenai kendala apa yang dialami sekolah selama ini yaitu ada beberapa kendala diantaranya terkait program Kewirausahaan
POS-KUPANG.COM,KUPANG – Tampak suasana berbeda di SMKPP Negeri Kupang pada Kamis, 15 September 2022.
Pasalnya di hari itu Nuffic (the Netherlands Organization for International Cooperation in Higher Education) yang merupakan organisasi nirlaba yang ditunjuk resmi dan didanai oleh pemerintah Belanda untuk menjadi perwakilan pendidikan tinggi Belanda di Indonesia, Anasthasia Rosye Herna selaku Country Manager dari OKP (Orange Knowledge Programme) berkesempatan hadir di SMKPP Negeri Kupang.
Diterima langsung oleh Kepala SMKPPN Stephanus Bulu, Anasthasia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan monitoring terhadap implementasi proyek ‘LMSINDO’ terkait sarana dan prasarana yang telah dibuat seperti bantuan LMSINDO untuk pengadaan outlet super SMK PP Negeri Kupang, renovasi kandang sapi, mesin pengepak jerami dan yang lainnya.
Baca juga: Cetak Qualified Job Seeker dan Job Creator, Kementan Selaraskan Kurikulum Dengan DuDi
Diawali dengan perbincangan mengenai kendala apa yang dialami sekolah selama ini yaitu ada beberapa kendala diantaranya terkait program Kewirausahaan dan pelatihan guru.
Kepala sekolah menyampaikan program kewirausahaan melalui program PWMP belum berjalan dengan baik karena kendala anggaran sebagai dana untuk pendampingan usaha peserta didik.
Saat masih menjadi siswa, skill kewirausahaan yang peserta didik punya sudah cukup baik namun ketika mereka lulus dan menjadi alumni, tidak ada dana untuk pendampingan usaha yang mereka kelola sehingga semangat mereka dalam menjalankan usaha menjadi surut.
Kemudian dalam pengembangan kompetensi guru, terutama pelatihan kurikulum dan model pembelajaran begitu penting.
Baca juga: Tani Akur, Kementan Ajak Petani Millenial Manfaatkan KUR
Maka dari itu pelatihan yang diadakan oleh pihak LMSINDO sangat bermanfaat kedepannya dalam inovasi pembelajaran di kelas.
Terdapat 4 perwakilan guru yang mengikuti pelatihan dengan pihak LMSINDO terkait model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) pada bulan Juli lalu.
Setelah itu pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk 30 guru intern dengan 4 orang perwakilan guru menjadi narasumber yang dapat berbagi informasi terkait model pembelajaran tersebut.
Dua hal yang Anasthasia ingin sampaikan terkait dengan implementasi sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan peningkatan kualitas SDM.
Menurutnya implementasi sarana dan prasarana sudah sangat baik dan semoga kualitas SDM dalam hal ini tenaga pendidik dan peserta didik dapat lebih berkembang seiring dengan perkembangan zaman, terutama para guru yang harus selalu meng-update skill dan metode pembelajaran dalam penerapan di kelas terutama untuk sekolah vokasi.
Baca juga: Upgrade Kompetensi Tenaga Pendidik, Kementan Gelar Workshop Kurikulum Merdeka Belajar
“Harapan kedepannya semangat kolaborasi harus senantiasa kita tingkatkan dan saya harap juga kerjasama Nuffic dan SMK PP Negeri Kupang terus berlanjut. Semoga dukungan dari dunia usaha dan industri juga dapat terus terjalin untuk kita bisa sama-sama meningkatkan kualitas SDM,” tambah Anasthasia.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo juga menekankan betapa pentingnya membangun institusi pendidikan vokasi untuk pengoptimalan sektor pertanian di masa mendatang.
Kegiatan ini tentunya memberikan kebanggaan tersendiri bagi SMK PP Negeri Kupang, terkait dengan harapan yang berkelanjutan dalam kerjasama di bidang pendidikan yang akan dibangun antara pemerintah Belanda dan SMK PP Negeri Kupang, sekaligus tentunya memberikan peluang yang baik bagi SMK PP Negeri Kupang untuk terus mengepakkan sayapnya di kacah Internasional, dan menjadi sekolah yang unggul dalam bidang pertanian.
Hal tersebut senada dengan arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, “Pendidikan vokasi pertanian ditujukan untuk membangun milenial pertanian Indonesia yang berkualitas, yang mampu menghasilkan job creator dan job seeker.
Kolaborasi yang perlu diperkuat adalah antara industri, akademisi dan pemerintah. (*/ Luluk Juan)
Ikuti POS-KUPANG.COM di GOOGLE COM