Kuliner Khas NTT: Kue Perut Ayam Kuliner Khas NTT yang Memanjakan Lidah Dengan Kenangan Masa Kecil

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mereka yang lahir tahun 1960 an hingga tahun 1970 an sangat akrab dan sangat kental ingatannya dengan kue yang satu ini

Kue yang satu ini juga mengingatkan masyarakat NTT umumnya dan warga di wilayah Kupang Tempoe Doeloe yang saat ini rata-rata sudah usia usia di atas kepala lima atau sudah usia emas 50 an tahun.

Kue yang satu ini juga mengingatkan kita pada usia kita saat masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak atau saat masi usia sekolah dasar.

Saat itu harga kue masih Rp 50 atau 50 rupiah. Bahkan harga kue saat masih seharga 25 rupiah.

Masa ipada saat itu merupakan masa yang paling indah dibanding masa milenial saat ini yang semuanya serba instan.

Kue ini juga mengingatkan kita dengan masa kecil saat akrab dengan mainan seperti siki doka, kucing kaleng, main ba fiti, main kayu do'i.

Permainan ini sangat akrab dengan masyarakat Kota Kupang Tempoe Doeloe pada umumnya.

Kue ini juga mengingatkan orangtua kita yang umumnya saat ini sudah banyak yang berpulang karena saat mereka membuat kue ini kita masih rata-rata berusia TK atau SD.

Dan saat ini kita cuma bisa mengenang tapi bisa merasakan kue tempoe doeloe yang sering kitong nikmati saat orangtua kita goreng untuk kita bawa ke sekolah.

Kita ke skolah juga masih belum pakai sepatu atau masih jalan kaki telanjang. Tulis juga masih gunakan papa tulis pakai kartu, belum ada buku tulis.

Dududk masih di bangku kayu belum ada bangku dengan dilapisi sofa empuk. Bahkan kita masih duduk dibangku panjang di sekolah dengan berhimpitan.

Saat ini kita sudah di atas usia emas atau di atas 50 tahun. Namun Kue Perut Ayam masih melegenda dantetap menjadi kue khas NTT dan Kuliner Khas NTT untuk dinikmati tamu yang datang ke Pulau Karang ini

Kue khas Kupang atau kue khas NTT ini juga yang sangat akrab dengan lidah kita.