Pesawat TNI Jatuh

Pilot dan Co-pilot Pesawat Bonanza Masih Terikat Sabuk Pengaman, Ditemukan di Kedalaman 14 Meter

Dua awak pesawat latih Bonanza G-36 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang jatuh di Selat Madura akhirnya ditemukan.

Editor: Alfons Nedabang

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Dua awak pesawat Bonanza G-36 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang jatuh saat melaksanakan latihan antiserangan udara di Selat Madura akhirnya ditemukan.

Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti yang mengawaki pesawat tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dan berada di kursinya masing-masing dalam kondisi terikat sabuk pengaman atau seat belt.

"Pada sore hari ini saya Kepala Staf Angkatan Laut beserta prajurit Jalasena Samudera, turut berdukacita atas gugurnya dua prajurit terbaik Angkatan Laut Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Mabes AL, Jakarta, Kamis 8 September 2022.

Yudo mengatakan kedua jenazah ditemukan tim SAR TNI AL pukul 10.00 WIB di kedalaman laut 14 meter Perairan Selat Madura. Kedua jenazah, kata Yudo, kemudian dievakuasi ke RSAL Surabaya.

"Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila, tadi jam 10.00 telah ditemukan di kedalaman laut 14 meter," kata Yudo.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Selat Madura Setelah 10 Menit Take Off, Nasib Pilot dan Awak Belum Diketahui

Yudo mengatakan saat ditemukan dua jenazah pilot dan co-pilot itu masih berada di posisi kursi dan terikat sabuk pengaman. "Jenazah masih dua-duanya masih duduk di posisi dan terikat seat belt sehingga masih sulit diangkat. Sehingga tadi pagi baru diangkat," katanya.

Yudo menyampaikan sebetulnya keberadaan pesawat sudah ditemukan sejak Rabu 7 September. Badan pesawat itu juga tidak terlalu besar. Namun, lantaran arus yang sangat kuat, akhirnya penyelam baru bisa melakukan proses evakuasi pada Kamis 8 September pagi.

"Sebenarnya kemarin sudah ditemukan datum, titik awal jatuhnya, kemudian dari multi-beam ditemukan saat itu, dan dilaksanakan penyelaman, tapi karena arus sangat kuat sehingga baru bisa tadi pagi diselami oleh Dislamair Koarmada II dan Kopaska sehingga bisa ditemukan dan langsung bisa diangkat dievakuasi di rumah sakit," ujarnya.

Atas gugurnya dua prajurit TNI AL itu, Yudo menyampaikan duka citanya. ”Tentunya kami semuanya ikut berduka cita berbela sungkawa dan ini tentunya akan menjadi evaluasi kami khususnya di Pusat Penerbangan Angkatan Laut untuk mengevaluasi supaya tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Yudo.

Yudo mengatakan dua prajurit yang gugur itu mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.

"Almarhum keduanya mendapat kenaikan pangkat luar biasa yang tadi kep-nya sudah turun, barusan tadi. Tadi kita ajukan dan ini sudah turun, jadi naik satu tingkat," kata Yudo.

Baca juga: Sriwijaya Air Hilang, Bupati Kepulauan Seribu Sebut Ada Info Pesawat Jatuh & Meledak di Pulau Laki

Yudo juga mengatakan akan ada santunan duka bagi keluarga pilot dan co-pilot dari TNI AL serta ASABRI. "Kemudian ada, bukan kerahiman, santunan duka dari ASABRI, tentunya dari Angkatan Laut sendiri ada," ujar Yudo.

Atas kejadian ini, Yudo menghentikan sementara operasi pesawat jenis G-36 Bonanza. Ia mengatakan tindakan itu diambil dalam rangka investigasi. TNI AL memiliki 7 unit pesawat latih berjenis G-36 Bonanza T-2503.

Seluruh pesawat itu tak akan dioperasikan hingga waktu yang belum ditentukan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved