Berita Kota Kupang

Lembata Hingga Sumba Barat Miliki Indeks Pendidikan Terendah di NTT 

Adapun banyak orang tua tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak berkuliah dan banyak PT yang tidak sehat. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
DISKUSI PUBLIK - Foto bersama usai Diskusi publik yang digelar SMSI NTT dalam rangka Refleksi empat tahun kepemimpinan Victory-Joss, Kamis 8 September 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANGRektor Unwira Kupang, Dr. Philipus Tule, SVD, menjabarkan sejumlah ketimpangan yang dialami di dunia pendidikan di NTT. 

Sebagai seorang praktisi pendidikan, ia mengaku, selama 50 tahun menjadi seorang tenaga pendidik. 

Dalam pengalaman ini, menurutnya pendidikan menjadi sektor penting dalam pembangunan masyarakat sebagai kunci kesuksesan bagi kemajuan dan perubahan masyarakat, termasuk pariwisata. 

Baca juga: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Menteri ESDM Parade di Labuan Bajo Gunakan Motor Listrik

NTT, kata dia, sebelum hingga saat kepemimpinan Victory-Joss, menjadi daerah terendah dari berbagai sektor kehidupan, salah satunya pendidikan. 

Hasil publikasi ACI-NUS 2022, NTT menduduki peringkat terakhir secara nasional dalam aspek competitiveness. Ini menunjukkan bahwa realitas Pendidikan masih jauh di bawah. 

Ia menyebut, terciptanya kemiskinan di Indonesia juga karena pengaruh sektor pendidikan pada masa pandemi Covid-19.

Pada prediksinya, resesi ekonomi dengan dampak jutaan orang akan jatuh miskin di NTT, dan Indonesia umumnya akibat usaha gagal, putus sekolah hingga tugas belajar terganggu. 

"Oleh karena itu saya menggunakan kesempatan ini untuk memperhatikan pada misi keempat Victory-Joss yakni program pembangunan khusus pada peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing," jelasnya, dalam diskusi publik empat tahun kepemimpinan Victory-Joss yang dihelat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) NTT, Kamis 8 September 2022. 

Terkait dengan SDM, juga sangat ditentukan oleh pendidikan. Sisi lain, Dr. Philipus Tule memaparkan tentang ketimpangan struktural pada akses pendidikan tinggi (PT). NTT dengan 48 memiliki angka partisipatif 35 persen hingga akreditasi perguruan tinggi swasta dan institusi pendidikan tinggi di NTT tergolong rendah atau banyak yang belum terakreditasi. 

Baca juga: DPD NasDem Kota Kupang Ikut Rakernas NasDem 2022, Ada Viktor Bungtilu Laiskodat 

Adapun banyak orang tua tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak berkuliah dan banyak PT yang tidak sehat. 

Sementara itu, sisi lain, indeks pendidikan tertinggi melalui angka partisipasi murni, menempatkan Kota Kupang sebagai wilayah dengan indkes pendidikan tertinggi. Sedangkan Lembata, Malaka, Sumba Barat Daya dan Sumba Barat, menjadi wilayah dengan indeks pendidikan terendah. 

"Indeks pendidikan rata-rata di NTT adalah 0,66 persen dan masuk dalam klasifikasi sedang. Angka nasional berada di 0,71 persen," sebut Dr. Philipus Tule

Dengan gambaran ini, kata dia, menunjukkan indeks pendidikan NTT masih di bawah rerata nasional. Untuk itu, diperlukan upaya dan kebijakan politik yang memprioritaskan indeks dan kualitas pendidikan di NTT. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved