RSIA Dedari Turut Perangi Stunting

Pemkab TTS, Bank BNI 46, Puskesmas Fatumnasi, 1000 days Foundation, DMH, dan Lab Prodia melakukan kegiatan bakti sosial

Editor: Sipri Seko
POS KUPANG/HO
RSIA Dedari di Fatumnasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebagai bentuk kepedulian akan permasalahan kesehatan dan sosial di Nusa Tenggara Timur khususnya di daerah Timor Tengah Selatan, terkhusus di Kecamatan Fatumnasi, RSIA DEDARI bekerjasama dengan Pemkab TTS, Bank BNI 46, Puskesmas Fatumnasi, 1000 days Foundation, DMH, dan Lab Prodia melakukan kegiatan bakti sosial bertema Merdeka dari Stunting.

Kegiatan yang dipusatkan di gereja Ebenhaezer dan Puskesmas Fatumnasi terdiri dari kegiatan ceramah dan diskusi tentang bagaimana mencegah stunting sejak masa kehamilan oleh Dr Sahadewa , SpOGK, Deteksi Dini Stunting oleh Team Dedari, Peranan Kesehatan Jiwa dalam pencegahan stunting oleh Dr Shinta Widari, SpKJ, dilanjutkan dengan pemeriksaan Ibu Hamil dan USG , pengukuran antropometri dalam skrining Stunting dan pembagian susu, telur dan bahan makanan lainnya sebagai inisiasi untuk sadar gizi.

Kegiatan yang dibuka oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan TTS mewakili bupati, diikuti dengan antusias oleh ratusan warga Fatumnasi dan puluhan ibu hamil dan anak-anak. Dalam laporannya dr. Novi Wiraningrat mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian RSIA DEDARI terhadap kondisi masyarakat Fatumnasi, dan berkat komunikasi yang baik dengan kepala Puskesmas Fatumnasi dan Dr Ayu staf dokter di Puskesmas Fatumnasi.

Setelah mendapat info dan tawaran kerjasama bakti sosial kamipun menghubungi rekanan kami untuk turut berpartisipasi dan berkolaborasi , puji Tuhan bank BNI 46 melalui manajer pemasaran menyambut baik dan memberi dukungan luar biasa sehingga kami bisa memberi pelayanan dan bantuan sesuai rencana. Demikian juga lab Prodia , dan yayasan 1000 hari dan para dokter spesialis yang bahkan hadir di Fatumnasi sehari sebelum kegiatan.

Pencegahan stunting memang harus dilakukan sejak remaja akan menikah dan sebelum hamil, dimaksimalkan dalam 1000 hari pertama kehidupan, yakni sejak dalam kehamilan dan 2 tahun setelah lahir. Terutama masalah gizi . Semua pembicara memberikan pengetahuan penting bagaimana mencegah stunting dengan kiat-kiat nyata.

Nahad dalam sambutannya mewakili kepala Dinas Kesehatan dan Bupati TTS mengakui bahwa Angka Kematian Ibu masih tinggi di TTS demikian juga angka Stunting. Pemkab TTS siap berkolaborasi dengan semua pihak yang punya perhatian akan masalah kesehatan dan sosial di wilayahnya.

Kolaborasi ini bisa menjadi role model yang bisa diterapkan di wilayah -wilayah fokus bermasalah stunting di NTT, tentu kehadiran tim Baksos dalam sehari hanya menjadi pemicu dan penanda gerakan yang lebih besar dan berkelanjutan baik skrining, pendataan, analisis masalah dan solusi masalah. Seluruh komponen masyarakat, Tokoh Agama, aparat pemerintah, pengusaha, instansi swasta bukan hanya kesehatan harus bergandeng tangan bersama-sama menabuh genderang perang terhadap stunting . Jangan biarkan stunting mencuri generasi penerus kita yang semestinya menjadi gemerasi emas menjadi generasi yang hilang. *

  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved