Lipsus : Siswa SDK Oenali Takut Gedung Sekolah Roboh

POS KUPANG.COM, KEFAMENANU - Murid Sekolah Dasar Katolik (SDK) Oenali, Desa Taunbaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Jeani Kristiana Amsikan (10) mengaku cukup khawatir mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Pasalnya, kondisi bangunan di sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sangat memrihatinkan.

Pantauan Pos Kupang, Senin (15/8), kondisi gedung SDK Oenali berdinding permanen itu sudah retak di beberaa tempat. Keretakannya hingga mebuat beberapa kelas nyaris terpisah.

Di beberapa ruang kelas, banyak plafon yang berlubang, sisa tripleks yang robek dibiarkan menggantung. Sejumlah keramik di lantai kelas pun sudah pecah-pecah. Beberapa bagian pondasi bangunan gedung keropos dan lapuk.

Gedung dengan kondisi memrihatinkan itu membuat para murid yang mengikuti KBM di sekolah tersebut tidak nyaman dan aman.

Jeani Kristiana Amsikan, seorang murid, berharap Pemerintah bisa membantu merenovasi atau mendirikan bangunan baru, agar proses KBM di sekolah itu bisa berjalan baik. Dengan perbaikan atau pembangunan baru maka ada jaminan keamanan dan kenyamanan bagi murid maupun guru disana.

Murid kelas 6 SDK Oenali ini bangga terdaftar di sekolah yang sudah didirikan selama hampir 71 tahun atau sejak tahun 1951. Namun, kata Jeani, setiap belajar di sekolah, dia dan temannya kuatir gedung itu roboh sewaktu-waktu.

Jeani mengatakan, plafon yang rusak dan seng yang bocor menyebabkan air masuk ke ruang kelas jika hujan. Belum lagi kondisi dinding yang sudah banyak terbelah atau retak dengan ukuran besar, membuat mereka takut sekolah itu akan roboh.

Saat musim hujan, demikian Jeani, dia khawatir ke sekolah untuk belajar karena mungkin saja bangunan itu akan roboh sewaktu-waktu.

"Semoga bisa jadi perhatian, sekolah diperbaiki agar kami tenang saat belajar di kelas," katanya, Senin (15/8).
Kepala SDK Oenali, Wilibrodus Fone SPd membenarkan kondisi gedung sekolah yang memrihatinkan tersebut.

Menurutnya, sekolah ini dan telah menghasilkan banyak alumni yang sukses di berbagai bidang.

Namun sejak dua tahun terakhir, gedung sekolah itu mengalami kerusakan parah pada 6 ruang kelas dan satu ruang guru, kantor dan ruang tata usaha.

"Selama ini kantor tidak ada. Kami gunakan sat ruang kelas menjadi ruang guru dan kantor dan semua ruang sudah rusak," ujarnya.

Wilibrodus khawatir terhadap keamanan dan kenyamanan 81 murid dan 7 guru PNS dan PTT terlebih saat musim hujan.