Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022, Jadilah Rendah Hati
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Jadilah Rendah Hati.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Jadilah Rendah Hati.
RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Ibrani 12:18-19,22-24a, dan bacaan Injil Lukas 14:1,7-14.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Minggu 28 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Kalau kita perhatikan iklan di TV, media cetak juga media online, selalu semua produk pasti ditampilkan sebagai yang nomor satu. Produk itu pasti lebih unggul, lebih baik dan lebih berkualitas jika dibandingkan dengan yang lainnya.
Tidak ada yang memilih menjadi nomor dua atau terakhir. Tidak ada kecap nomor dua, yang ada hanya kecap nomor satu.
Demikian juga perilaku manusia. Semua orang mau menjadi terbesar, terdepan dan yang pertama. Siapa yang tidak ingin jika ke mana pun dikenal, dihormati dan dinomorsatukan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022, Beriman dan Pasrah dalam Doa
Bacaan-bacaan suci hari ini mengingatkan kita semua untuk menjadi orang yang rendah hati, sopan dalam melaksanakan tugas. Bahkan justru semakin tinggi pangkat dan kedudukan seharusnya semakin rendah hati.
Sama seperti padi, semakin berisi semakin merunduk, demikian juga sikap dan perilaku para murid Kristus.
Yesus menegaskan hal ini dengan mengamati perilaku manusia yang cenderung gila hormat dan mencari tempat terhormat.
Yesus mengajak kita untuk terbuka kepada semua orang khususnya mereka yang kecil, sederhana dan miskin, yang tidak akan mampu membuat pesta dan kemudian mengundang orang lain.
Kerendahan hati harusnya diperlihatkan dengan cara sederhana dalam seluruh peristiwa hidup kita. Yesus mengajak semua
orang untuk bersikap rendah hati, menghargai semua dan setiap orang.
Karena bukan manusia yang akan membalas, melainkan Allah yang akan membalas sikap kerendahan hati kita. Yesus bersabda: "Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Yesus tidak melarang kita untuk menjadi orang besar dan terkemuka dalam hidup ini. Semakin besar dan terkemuka dalam kehidupan sosial, seharusnya membuat orang semakin rendah hati, semakin bersikap mengayomi dan mengasihi sesama, khususnya mereka yang bersusah: orang miskin, orang cacat, orang lumpuh dan orang buta.
Sikap dan tindakan kita bukan untuk mencari popularitas diri, melainkan demi kemuliaan Allah. Orang menjadi terhormat bukan disebabkan oleh pujian atau sanjungan orang lain, tetapi oleh karena semakin menghayati Sabda Tuhan, semakin mencintai Allah dan sesama.