Berita NTT

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II atau BWS NT II Taken MoU Dengan Pokmas Forum Madu Tilong

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II atau BWS Nusa Tenggar

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
POSE - Foto bersama Kepala Seksi OP BWS NT II Yohanes Harapan, Kasatker OP-SDA NT II Djoniur Doga, staf ahli program pemberdayaan masyarakat Laurensius Lehar, Sekretaris Camat Kupang Tengah, bersama Ketua Pokmas dan tokoh masyarakat. Selasa 23 Agustus 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II atau BWS Nusa Tenggara II terus berupaya mengaja dan merawat Bendungan Tilong demi kesejahteraan masyarakat disekitarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni meneruskan kerja sama dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang tergabung dalam Forum Madu Tilong.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan kesepakatan kerja sama antara pihak BWS Nusa Tenggara II dan Pokmas, yang berlangsung di Aula Kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Kota Kupang Provinsi NTT, Selasa 23 Agustus 2022.

Kepala BWS Nusa Tenggara II, Ir. Agus Sosiawan, ME melalui Kepala Seksi OP BWS NT II Yohanes Harapan, ST, MT mengatakan, dilihat dari besar luasan daerah hulu tampungan waduk atau Bendungan Tilong, belum dimanfaatkan secara baik. Sebagian besar hanya dimanfaatkan untuk ternak lepas.

"Karena lahan-lahan itu milik masyarakat dan potensinya sangat baik, maka BWS II melalui OP SDA NT II Djoniur Doga, MT melibatkan masyarakat melalui Pokmas yang difasilitasi oleh konsultan untuk merekrut masyarakat dalam kaitan pengamanan daerah tampungan air Bendungan Tilong dari masalah sedimentasi dan kualitas air, " jelas Yohanes.

Baca juga: Bangun Bendung Tefmo, Desa Bokong dan Desa Baumata Timur Ritual Adat Kesepakatan dengan BWS NT II

Melalui kerja sama ini, Yohanes mengharapkan peran dari masyarakat sehingga manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi berikutnya.

Sementara, Djoniur Doga, MT, Kasatker OP-SDA NT II mengatakan, bendungan yang berlokasi di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang itu saat ini saat ini baru berusia 20 tahun, namun kondisinya kini terbilang memprihatinkan.

Hal ini bisa dilihat dari kapasitas tampungan air yang terus mengalami penurunan setiap tahunnya, dari awalnya bisa menampung 19,7 juta kubik, kini Bendungan Tilong hanya mampu menampung 3 juta meter kubik.

"Tentu Bapa Mama lihat pada musin kering tahun lalu beberapa alat berat yang masuk untuk mengeruk lumpur yang masuk kedalam waduk, " ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan hasil kajian spesial study Bendungan Tilong tahun 2019, kondisi ini terjadi karena kurangnya kepedulian masyarakat yang tinggal disekitar bendungan dalam menjaga dan memelihara bendungan, serta masyarakat yang tinggal di daerah tangkapan air dalam menjaga lingkungannya.

Sebab itu, pemerintah memandang perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat di daerah tangkapan air dan daerah sekitar waduk. Hal ini sudah dilakukan sejak tahun 2021.

"Pada bulan Februari tahun 2021 sudah dilakukan identifikasi permasalahan, sudah dilakukan sosialisasi baik itu di tingkat kecamatan (Kec, Kupang Tengah dan Kec. Taebenu) dan sosialisasi di tingkat Desa, " ujarnya.

Dikatakan, seluruh tahapan itu telah dilaksanakan sampai dengan penyususnan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved