Ini Harapan Jefri Riwu Kore kepada Penjabat Wali Kota Kupang Soal SPAM Kali Dendeng

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Menjelang berakhirnya masa tugasnya bersama Wakil Wali Kota Kupang dr Herman Man tanggal 22 Agustus 2022, Wali Kota Kupang  Jefri Riwu Kore menyampaikan harapannya buat penjabat yang akan mengisi kepemimpinan di Kota Kupang.

Harapan Wali Kota Kupang adalah penjabat perlu memperhatikan kebutuhan yang sangat mendasar bagi warga Kota Kupang yakni SPAM Kali Dendeng.

Jefri menyampaikan hal ini saat ditemui usai memberikan sambutan dan membuka acara Musyawarah Besar II Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM) Kupang di Aula Kantor Dinas Kominfo Provinsi NTT, Minggu 21 Agustus 2022.

Menurut Jefri, dirinya dan dr Hermanus Man akan melepaskan jabatan sebagai wali kota dan wakil wali kota pada 22 Agustus 2022, karena itu dia menyampaikan beberapa pesan terhadap pemerintah selanjutnya, salah satu pesan soal SPAM Kali Dendeng.

"Jadi saya berpesan khusus kepada pemerintah yang baru yaitu tentang program prioritas air bersih atau SPAM Kali Dendeng," kata Jefri.

Dijelaskan, SPAM Kali Dendeng yang saat itu sudah selesai dibangun,  namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat akibat keterbatasan sarana prasarana berupa pipa. 

"Perlu adanya penganggaran untuk pemasangan pipa sekunder dan tersier. Karena itu, perlu ada anggaran pengadaan pipa tersier dan sekunder," katanya.

Dikatakan, apabila pipa tersier dan sekunder itu tidak ada, maka percuma saja pembangunan SPAM Kali Dendeng dengan anggaran ratusan miliar.

"Saat ini sudah terpasang namun, sedikit saja. Namun , kalau sudah terpasang,  maka bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, apalagi kapasitas SPAM Kali Dendeng ini cukup besar," ujarnya.

Selain, SPAM Kali Dendeng, dia juga menaruh harapan besar kepada penjabat terkait SDM birokrat.

"ASN kita di Kota Kupang sudah baik, namun masih butuh pembenahan. Jadi itu dua pesan yang bisa saya sampaikan," ujarnya.

Jefri juga mengatakan, ada isu berkembang bahwa salah satu program pemerintah yang tidak terlaksana adalah soal air bersih, karena semasa kampanye dirinya menjanjikan penyelesaian masalah air bersih dalam 100 hari pertama.

"Jadi ada salah persepsi soal penyelesaian masalah air bersih ini. Perlu saya tegaskan, bahwa yang kami maksudkan itu adalah penyelesaian persoalan atau polemik air bersih dalam hal ini PDAM Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Untuk diketahui, bahwa saat itu polemik itu kami selesaikan dalam tiga bulan setelah menjabat," katanya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS