Berita Sumba Barat
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Dinas PPO Sumbar Tanda Tangan MoU Yayasan Literasi Anak Indonesia
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat agar Yayasan Literasi Anak Indonesia dapat membantu pendidikan di Sumba Barat
Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dalam hal ini Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan olahraga (PPO) Kabupaten Sumba Barat, Yehuda Malorung, S.Pd melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau perjanjian kerjasama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) dalam hal ini Project Manager YLAI, Novia Debi Wicaksono tahun 2022-2024 di aula Dinas PPO Sumba Barat, Jumat 19 Agustus 2022 siang.
Selanjutnya dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama dengan 9 sekolah dasar penerima manfaat. Ke-9 sekolah dasar tersebut adalah SD Islam Waikabubak V, SD Muhammadyah Waikabubak, SDN Tabulo Dara, SDN Weekarou, SDN Tillu Mareda, SDN Kaba Rara, SDN Dassa Elu, SDN Lomana Padaka dan SD Inpres Bera Dolu, Seingu Poti, S.Pd
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olaharaga (PPO) yang juga adalah Sekretaris Dinas PPO Kabupaten Sumba Barat, Yehuda Malorung, S.Pd didampingi Kepala Bidang sekolah dasar pada Dinas PPO, Deasy Anugerah Heni, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak kepada Yayasan Literasi Anak Indonesia yang telah bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2018 untuk membantu meningkatan kualitas belajar anak-anak sekolah dasar di wilayah ini.
Fokus YLAI adalah anak-anak SD kelas bawah yakni I-III. Dengan metode pembelajaran sederhana dan penuh kreatif menarik anak-anak kelas bawah yakni kelas I-III untuk mudah mengenal huruf, suku kata dan kata hingga kalimat. Metode pembelajaran simpel ini sangat menarik anak-anak mengikutinya sehingga anak-anak mudah mengerti dan memahaminya.
Karena itu, ia meminta para kepala sekolah dan guru disetiap sekolah penerima manfaat agar jangan berpikir, ini programnya Yayasan Literasi Anak indonesia dengan membawa anggaran untuk melaksanakan kegiatannya di daerah ini.
Tetapi, ini adalah permintaan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat agar Yayasan Literasi Anak Indonesia dapat membantu pendidikan di Sumba Barat
Sebab metode pembelajaran rancangan YLAI adalah terbaik memudahkan guru mengajar dan anak-anak mudah menangkapnya. YLAI adalah juga salah satu penyusun kurikulum merdeka belajar yang bakal diterapkan pemerihtah nanti. Karenanya manfaatkan kesempatan ini dengan baik demi meningkatkan kualitas belajar anak-anak di sekolah masing-masing.
Untuk itu, ia meminta kerjasama semua kepala sekolah dan guru pada sekolah penerima manfaat program membaca berimbang Yayasan Literasi Anak Indonesia demi kebaikan anak-anak Sumba Barat.
Baginya hanya dengan kerjasama yang baik dan selaras dengan semua komponen masyarakat dapat meningkatkan pendidikan Sumba Barat.
Yehuda menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi di lapangan terhadap 25 sekolah dasar bimbingan YLAI mengalami perkembangan sangat bagus. Memang awal mengalami sedikit kendala, namun perlahan-lahan berkembang sangat baik.
Umumnya para guru menyambut baik program membaca berimbang YLAI dengan metode pembelajaran sederhana dan kreatif memudahkan guru mengajar anak-anak. Harapan ke-9 sekolah penerima manfaat program membaca berimbang YLAI tahun 2022-2024 dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik demi meningkatkan kualitas belajar anak-anak disembilan sekolah tersebut.
Sementara itu Project Manager Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), Novi Debi Wicaksono dalam sambutannya mengatakan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) adalah yayasan yang bergerak dalam pengembangan kemampuan literasi dasar dan kecintaan membaca untuk anak-anak usia dini dan sekolah dasar. Pihaknya akan berbagi praktik terbaik dalam pengajaran literasi dasar berdasarkan pendekatan pedagogis mutakhir yang telah dikenal secara global kepada sekolah-sekolah di Indonesia dan mendukung pengembangan sudut baca di kelas dan perpustakaan sekolah.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, YLAI bekerja di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Barat Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah.
Pada tahun 2022 – 2024, Yayasan Literasi Anak Indonesia akan mendampingi 9 sekolah dasar di kecamatan Loli dan Kota Waikabubak sebagai penerima manfaat Program Membaca Berimbang. Dalam hal ini, YLAI akan memberikan pelatihan kepada guru terkait pengajaran yang inovatif untuk literasi dasar melalui Program Membaca Berimbang serta memberi akses terhadap bahan bacaan berkualitas kepada siswa sebagai pendukung program. Selain itu, YLAI juga akan memberi dukungan berkelanjutan kepada guru, dan kepala sekolah melalui Kelompok Kerja Guru, mentoring, dan monitoring. Hal itu demi kelancaran penerapan progam membaca berimbang Yayasan Literasi Anak indonesia di Sumba Barat tercinta ini.
Dalam kesempatan itu, ia meminta kerjasama baik sekolah, orang tua dan pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah demi mensukseskan program membaca berimbang bagi anak-anak sekolah dasar di Sumba Barat.
Ia menyebutkan terhitung sejak tahun 2018 hingga 2022-2024 sebanyak 34 sekolah dasar binaan YLAI. Secara umum penerapan program membaca berimbang yang sudah berjalan di 25 sekolah dampingan YLAI cukup bagus. Semoga 9 SD dampingan YLAI tahun 2022-2024 berjalan lancar pula.*

Wabup Sumba Barat John Lado Ajak Kerjasama Percepat Penurunan Stunting |
![]() |
---|
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumba Barat Minta Warga Tertib Buang Sampah |
![]() |
---|
Kota Waikabubak Jadi Persinggahan Tim Eazy Passport Kantor Imigrasi Kupang |
![]() |
---|
Ambil Alih Manajemen PT Lelewatu Sumba Archipelago, Pengacara Tunggu Waktu yang Tepat |
![]() |
---|
Kepengurusan Pengcab TI Sumba Barat Resmi Dilantik |
![]() |
---|