Tinju Dunia
Oleksandr Usyk Dapat Dukungan Militer Ukraina, Harus Menang Melawan Anthony Joshua
Oleksandr Usyk mendapat dukungan besar dari Militer Ukraina, karena itu ia harus menang dalam duel tinju dunia melawan Anthony Joshua
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM – Petinju Oleksandr Usyk mendapat dukungan besar dari Militer Ukraina, karena itu ia harus menang dalam duel tinju dunia melawan Anthony Joshua.
Pertarungan Oleksandr Usyk melawan Anthony Joshua akan berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, 20 Agustus 2022 besok.
Selain mendapat dukungan dari militer Ukraina, duel tinju dunia melawan Anthony Joshua bagi Oleksandr Usyk, juga merupakan sebuah misi khusus untuk menyuarakan perdamaian.
Karena itu, demi mengangkat moral warga Ukraina di tengah gempuran Rusia, Oleksandr Usyk harus menang dalam tinju dunia melawan Anthony Joshua.
Dengan kata lain, kemenangan menjadi tujuan Oleksandr Usyk demi mengangkat moral warga Ukraina di tengah gempuran Rusia.
Dikutip dari bolasport.com, saat ini Oleksandr Usyk tengah berlatih keras menjelang melawan Anthony Joshua.
Hal itu diungkapkan Alex Krassyuk selaku promotor Oleksandr Usyk sejak karier profesionalnya dimulai pada tahun 2013.
Menurut Alex Krassyuk, sebuah keputusan berat harus dilakukan Oleksandr Usyk untuk menyepakati perjanjian rematch melawan Anthony Joshua.
Baca juga: Sehari Lagi Tinju Dunia Omar Figueroa vs Sergey Lipinets, Jangan Lewatkan
Pasalnya, Oleksandr Usyk harus meninggalkan Ukraina ketika sedang diinvasi Rusia.
Petinju 35 tahun itu sebelumnya menjadi volunteer untuk aksi bela negara bersama dengan pasukan Territorial Defence Ukraina.
Oleksandr Usyk harus meninggalkan Ukraina setelah mendapatkan izin khusus.
Hal ini menjadi sebuah pekerjaan berat bagi Oleksandr Usyk untuk mewakili Ukraina di panggung dunia melalui olahraga.
Oleksandr Usyk saat ini merupakan pemilik sabuk juara kelas berat WBO, WBA, IBF, dan IBO.
Semua sabuk tersebut didapatkan petinju berusia 35 tahun itu seusai menumbangkan Anthony Joshua pada September 2021 lalu.
Anthony Joshua sebagai pemilik sabuk juara sebelumnya mengaktifkan klausul laga ulang dan Oleksandr Usyk mau tak mau menerima kesepakatan ditengah kondisi kritis negaranya.