Unwira Kupang
Bupati Nagekeo "Rebahan" Bersama Siswa Saat Gebyar Amancalistung di Keo Tengah
Tidak tanggung - tanggung, Bupati Don Bosco ikut "rebahan" di lantai bersama para siswa untuk memberi semangat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do, menghadiri kegiatan Gebyar Aman Calistung (Gebyar Adikku Mantap Baca, Tulis, Hitung) yang digelar oleh mahasiswa/ mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang, Minggu 14 Agustus 2022.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Gebyar Aman Calistung yang menghadirkan 85 murid kelas 1, 2 dan kelas 3 dari 7 desa dalam wilayah kecamatan Keo Tengah, dilangsungkan di Aula Serba Guna SDK Nodede, Desa Udiworowatu, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.
Dalam kegiatan Gebyar Amancalistung tersebut, Bupati Don Bosco turut menyaksikan para siswa kelas 1 SD yang sedang mengikuti kegiatan.
Baca juga: Mantan Bupati Nagekeo dan Ngada Berpulang, Imanuel Sebut Nani Aoh Sangat Berjasa
Tidak tanggung - tanggung, Bupati Don Bosco ikut "rebahan" di lantai bersama para siswa untuk memberi semangat.
Gebyar Aman Calistung yang digelar di Ibukota Kecamatan Keo Tengah oleh mahasiswa mahasiswi peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) Semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022, (KKNT-PPM UNWIRA) merupakan gebyar puncak, setelah tiap kelompok mahasiswa melaksanakan bantuan atau dampingan belajar bagi murid SD kelas 1, 2 dan kelas 3 di masing-masing lokasi desa KKNT-PPM dan melaksanakan gebyar Aman Calistung di masing-masing lokasi dalam wilayah kecamatan Keo Tengah.
Desa-desa lokasi KKNT-PPM UNWIRA dalam wilayah kecamatan Keo Tengah tersebut antara lain, Desa Udiworowatu, Desa Kotowuji Barat, Desa Lewangera, Desa Wajo dan Desa Wajo Timur.
Gebyar Aman Calistung terpusat tersebut, juga digelar sebagai bentuk memeriahkan dan memaknai HUT ke 77 RI, menjadi wadah perjumpaan antar murid kelas 1, 2 dan kelas 3 dari 5 desa lokasi KKNT-PPM mahasiswa UNWIRA, upaya pemulihan pendidikan dasar akibat pandemic Covid -19 dan juga membangkitkan semangat belajar anak sejak usia dini.
Baca juga: Pimpin Upacara Peringati Hari Pendidikan Nasional, Begini Pesan Bupati Nagekeo
Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do dalam sambutannya membuka kegiatan Gebyar Aman Calistung tersebut mengemukakan bahwa Indonesia sedang menerapkan strategi-strategi untuk perbaikan kualitas pendidikan nasional.
Hal itu terjadi karena hasil survey PISA (Programme International Student Assesment) menempatkan Indonesia pada urutan 6 dari dari terakhir, dalam hal kualitas pendidikan.
Di hadapan para murid peserta Gebyar, para guru, Kepala Desa, orangtua pendamping dan mahasiswa mahasiswi peserta KKNT-PPM, Bupati Don Bosco Do menguraikan bahwa strategi-strategi yang kini dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Pertama, memilih pemimpin Sekolah (Kepala Sekolah red) dari guru-guru terbaik. Harus ada Transformasi kepemimpinan sekolah. Strategi kedua, mencetak generasi guru baru, guru-guru dengan kualitas baik.
Untuk kabupaten Nagekeo, diperlukan guru-guru yang bagus alam hal alogaritma. Strategi ketiga, yakni penyederhanaan Kurikulum yang berorientasi pada kompetensi anak didik.
Strategi keempat, penilaian hasil pembelajaran dilakukan melalui asesmen kompetensi minimum, sesuai standar PISA. Strategi kelima yakni meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Urusan pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah, tetapi juga menjadi perhatian masyarakat.
“Sekarang, kelas bukan lagi terbatas pada ruangan kelas, namun menjadi kelas tanpa dinding. Murid dapat belajar di mana saja, termasuk bantuan belajar oleh masyarakat. Guru pun dapat mengajar dari mana saja. Ini transformasi yang harus kita hadapi dan kita jalankan," ungkap bupati Don Bosco Do. Menanggapi kegiatan gebyar Aman Calistung yang dilakukan oleh mahasiswa mahasiswi KKNT-PPM Unwira tersebut, bupati Don Bosco Do mengemukakan pula bahwa berbagai strategi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, sangat ditentukan oleh kondisi pembelajaran di tingkat dasar. Untuk jenjang Sekolah Dasar, khusus di kelas 1, 2 dan kelas 3, anak diajak untuk menguasai huruf, angka, kata dan hitungn-hitungan sederhana, serta mengenal alam semesta.
Untuk memperkuat hal ini maka diperlukan sarana bahasa ibu (bahasa daerah red) sebagai media komunikasi pembelajaran. Untuk kelas 4 sampai kelas 6, para murid dipacu untuk membaca buku dan berbagai bahan bacaan yang berguna. Lalu di jenjang SMP, anak diarahkan pada pengenalan kompetensi diri.
“Saat anak tamat SMP, anak harus memperoleh rekomendasi dari sekolah bahwa dia cocok ke jenjang pendidikan yang mana, sesuai dengan kompetensi dirinya” urai bupati Don Bosco Do sambil mengajak semua komponen untuk membantu memperkuat pendidikan dasar anak, namun tetap dalam suasana gembira dan membangkitkan niat, keinginan serta semangat dalam diri anak untuk giat belajar.(*)
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS