Polemik Tarif Masuk TNK
Penundaan Tarif Taman Nasional Komodo, ASITA NTT Sebut Perlu Perbaiki Komunikasi
pemerintah dengan maksud yang mulia untuk melakukan konservasi dan penataan terhadap destinasi TNK memang perlu didukung oleh pelaku pariwisata
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies atau ASITA NTT, Abed Frans mengatakan, dengan adanya penundaan penerapan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK), maka diperlukan komunikasi dan kolaborasi yang baik antar mitra.
"Kita harapkan dengan adanya penundaan pelaksanaan tarif baru tersebut dapat digunakan sebagai momen yang tepat untuk saling memperbaiki dan bersinergi yang lebih baik antar sesama mitra (pemerintah dan pelaku usaha pariwisata)," kata Abed Frans di Kupang, Senin 8 Agustus 2022..
Menurut Abed, pemerintah dengan maksud yang mulia untuk melakukan konservasi dan penataan terhadap destinasi TNK memang perlu didukung oleh pelaku pariwisata yaitu dengan masukan-masukan penting yang bermanfaat agar konservasi dan penataan tersebut dapat betul-betul tepat sasaran dan dapat dieksekusi dengan baik oleh semua pelaku pariwisata maupun masyarakat.
Abed mengatakan, pemerintah (baik di Provinsi maupun di Kabupaten) sangat diharapkan agar dapat melibatkan dan mendengar masukan-masukan dari para pelaku usaha dan juga masyarakat sekitar dalam pembahasan rencana-rencana pengembangan pariwista bukan hanya sebatas pada Kawasan TNK tetapi juga pada destinasi-destinasi lainnya di seluruh Provinsi NTT tercinta ini.
"Adanya komunikasi dan kolaborasi yang baik seperti ini kita harapkan pengembangan pariwisata di NTT dapat mencapai sasaran dan akan dapat dieksekusi oleh para pelaku usaha pariwisata serta masyarakat sekitar dengan baik," kata Abed.
Abed mengatakan, adanya informasi penundaan tarif masuk ke TNK itu sontak membuat group-group WhatsApp (WA) para pelaku pariwisata dan industri pariwisata ramai membicarakan perihal penundaan tarif masuk tersebut, yakni diundur sampai dengan tanggal 1 Januari 2023 mendatang.
Baca juga: Pemprov Tunda Tarif Masuk TNK, DPRD NTT: Tidak Punya Pilihan Lain Selain Menunda
"Maklum saja, semenjak keputusan pemerintah memberlakukan tarif baru untuk masuk ke Kawasan TNK per 1 Agustus kemarin tersebut banyak tamu-tamu (calon wisatawan) yang mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke Labuan bajo. Tentu saja hal tersebut berdampak pada kami di industri Pariwisata yang bisa dilihat dari sepinya permintaan dari calon wisatawan," kata Abed.
Dijelaskan, berbagai pendapat tentunya merespon kebijakan penundaan pemberlakuan tarif masuk TNK tersebut.
"Tentu saja kami menyambut baik penundaan tersebut, karena dengan kebijakan tersebut, maka kita dapat kembali menginfokan kepada semua rekan-rekan maupun pelanggan kami tentang berita tersebut," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya mengharapkan, meskipun informasi penundaan tersebut sudah agak terlambat, namun paling tidak para tamu atau wisatawan kembali mengupdate informasi terbaru dari biro perjalanan yang ada.
"Harapan kami, meskipun berita tersebut sebenarnya sudah agak terlambat, karena cukup banyak juga tamu-tamu kami yang melakukan pembatalan ataupun penundaan. Bahkan juga melakukan re route atau melakukan perubahan tujuan berlibur mereka, akan tetapi paling tidak mereka (tamu-tamu tersebut) mengetahui update berita terbaru dari kami sebagai Biro Perjalanan Wisata mereka," jelasnya.
Menurut Abed, cukup beralasan, bahwa jika dilihat dari resistensinya, maka kebijakan penundaan tersebut tidak cukup untuk membuat para tamu tersebut dapat merubah kembali tujuan mereka dengan kembali mengunjungi Labuan bajo untuk saat sekarang ini.
Baca juga: Pemprov NTT Tunda Penetapan Tarif Masuk TNK, Anggota DPRD Manggarai Barat Sebut Solusi Terbaik
Akan tetapi, pihaknya mengharapkan kebijakan penundaan pemberlakuan tarif baru tersebut yang meskipun hanya untuk lima bulan tersebut dapat kembali menjaring wisatawan yang belum merubah tujuan perjalanan mereka dan wisatawan yang bahkan belum merencanakan tujuan berwisata mereka untuk tahun ini.
Dikatakan, tentunya sekecil apapun peluangnya tetap harus diusahakan dengan maksimal.
