Mahasiswa di Sumba Timur Antusias Ikut Workshop kewirausahaan

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Mahasiswa di Waingapu Sumba Timur antusias ikut Workshop Kewirausahaan yang bertajuk "sinergitas Wirausaha dalam peningkatan Potensi daerah Sumba ".

Kegiatan yang berlangsung di Pondok Wisata Elim, Kota Waingapu, Sabtu 6 Agustus 2022 malam itu diselenggarakan Na Umanggu Hammu Foundation bekerjasama dengan Senat Mahasiswa Unkriswina, Ikatan Alumni Wira Wacana Sumba dan IKA Unitri Malang.

Workshop yang dipadukan dengan live music itu menghadirkan Marthen R. Bira, Kepala Desa Tebara Sumba Barat dan Yohanis Ngongo, Direktur Maju Jaya Group sebagai pembicara, dengan moderator Asyer Huki Radandima.

Selain itu ada musisi Sumba, Kun Mally yang juga menjadi pembicara sekaligus mempersembahkan penampilan dalam live music. 

Yohanis Ngongo dalam materinya menyebut kewirausahaan membutuhkan semangat yang tinggi. Ia menyebut berwirausaha atau berbisnis itu ibarat petinju. 

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil harus berani, memiliki teknik dan strategi, perhitungan dengan fokus / konsentrasi.

Selain itu, harus memiliki passion, kerja keras untuk berlatih, tahan banting atau tahan pukulan dan pantang menyerah. 

Ia menyebut ada lima langkah menuju sukses yakni, fokus, all out, intimate relation, trustworthy dan honour your partner 

Sementara itu, Marthen R. Bira membagikan pengalaman bagaimana membangun kewirausahaan masyarakat di Desa Tebara, yang memiliki Kampung Adat Praijing. 

Oksen Kamudung, Arlis Bangi Temba dan Susanti Billy dari Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba mengapresiasi pelaksanaan Workshop Kewirausahaan itu.

Ketiganya secara terpisah menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemateri serta Panitia penyelenggara. 

Menurut mereka, materi yang disampaikan para narasumber menggugah mereka untuk berpikir lebih produktif selama perkuliahan dan mempersiapkan jiwa kewirausahaan pasca kuliah. 

Ketua Na Umanggu Hammu Foundation, Bernard Elim menyebut bahwa banyak sarjana yang hanya menunggu untuk menjadi pegawai negeri pasca mereka menyelesaikan studi.