Sidang Kasus Astri Lael
5 Kejanggalan Kasus Astri Lael Versi Jaksa Penuntut Umum, Randy Badjideh Tak Bisa Buktikan
Kejanggalan juga dirasakan oleh JPU Kejaksaan Negeri Kupang, meski terdakwa Randy Badjideh sudah dituntut hukuman mati.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Kota Kupang, Astri Manafe dan Lael Maccabee masih menyisahkan kejanggalan.
Kejanggalan juga dirasakan oleh Jaksa Penuntut Umum ( JPU) Kejaksaan Negeri Kupang, meski terdakwa Randy Suhardi Badjideh alias Randy Badjideh sudah dituntut hukuman mati.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Kupang Kelas IA dengan agenda pembacaan tuntutan pada Senin 18 Juli 2022, JPU membeberkan sejumlah kejanggalan.
Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Wari Juniati SH MH, dimulai pukul 13:00 Wita. JPU terdiri dari Herry Franklin SH MH, Herman Deta SH, dan Sisca Gitta Rumondang Marpaung SH MH. Sementara terdakwa Randy Badjideh didampingi kuasa hukumnya, Yance Th Mesah SH dan Benny Taopan SP SH MH.
Kejanggalan pertama berkaitan dengan mobil Avansa. JPU menyatakan berdasarkan keterangan saksi Feri Taunus bahwa mobil yang dicuci adalah Avanza. Namun dibantah oleh Randy Badjideh yang pada saat yang bersamaan berada di kantor BPK RI Perwakilan NTT.
Baca juga: BREAKING NEWS : Randy Badjideh Dituntut Hukuman Mati, Terbukti Bunuh Astri Lael
Kedua, mobil Rush. Menurut JPU, ada kejanggalan mengenai pergerakan mobil Rush saat terdakwa bersama David Daga Mesa berada di lokasi penggalian lubang di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak.
JPU menyatakan, pada tanggal 31 Agustus 2021, pergerakan mobil Rush ini ketika terdakwa pergi ke rumah David Daga Mesa, meminta bantuan menggali lubang.
Kemudian menggunakan sepeda motor ke Penkase Oeleta. Tapi mobil ini bergerak ke kantor BPK. Terdakwa mengaku dia sendiri yang mengemudi mobil Rush ke kantor BPK.
Menurut JPU, bagaimana mungkin mobil Rush bisa bergerak sendiri.
Kejanggalan ketiga soal luka pada tubuh korban. JPU mengatakan, terdakwa Randy Badjideh tidak mengetahui luka-luka pada tubuh korban, padahal di dalam mobil hanya terdakwa dan dua korban.
Kejanggalan keempat, terdakwa Randy Badjideh juga tidak bisa membuktikan mencekik Astri Manafe.
JPU menyebut bahwa ada luka di dada bagian tengah, terdakwa mengaku mencekik, tapi saat sidang hal ini tidak bisa dibuktikan oleh terdakwa.
Adapun kejanggalan kelima, yaitu JPU menyatakan Randy Badjideh tidak bisa membuktikan Astri mencekik Lael. Menurut JPU, keterangan Randy Badjideh tidak didukung alat bukti soal Lael dicekik Astri.