Website carilayanan.com Dan belipotbunga.com dari Jakarta Feminist, Dikunjungi 50 Ribu Korban

Dalam setahun, website carilayanan.com dan belipotbunga.com besutan Jakarta Feminist, telah dikunjungi sekitar 30.000 hingga 50.000 korban

pos kupang.com
PODCAST - Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo bersama Program Manager Jakarta Feminist, Noval Auliady dan Staff Divisi Perubahan Kebijakan LBH Apik NTT, Adelaide Ratukore dalam Pos Kupang Podcast, Jumat (14/7). 

Kita sudah membangun satu organisasi yang namanya tadi Lintas Feminis Jakarta dan banyak banget teman - teman yang punya ide seperti salah satunya carilayanan.com ini dan juga ide-ide lainnya yang kita akhirnya, ayo kita seriusin untuk dedikasikan kehidupan kita dan juga pekerjaan kita bagi teman-teman perempuan dan juga teman-teman minoritas dan marjinal di Indonesia. 

Host : Di seluruh Indonesia ada nggak? 

Noval : Sebenarnya kalau tadi Women's March kita ada di lebih dari 20 kota di Indonesia jadi kita punya jaringan namanya Women's March Indonesia seperti itu tapi kita bukan membawahi teman-teman tapi kita jadi temannya aia kayak kita setara semuanya dan juga karena memang kita yang pertama jadi memang kita punya informasi-informasi dan bisa memberikan kapasitas dan lain-lain jadi biasanya kita membantu teman-teman yang lain juga. Sebenarnya seperti itu tapi Jakarta Feminist sendiri sih kita sebenarnya nasional dan teman-teman yang kerja di Jakarta Feminist itu kita mencar di seluruh Indonesia, kita nggak ada di satu tempat karena WFH juga kan. 

Host : Berapa banyak laporan yang masuk ? 

Noval : Jadi sebenarnya kalau carilayanan.com itu kita tidak menghitung kasus yang datang ke kita karwna kita nggak mau jadi step tambahan saat orang - orang melaporkan. Kita nggak mau orang-orang lapor ke kita dulu. Kita mau teman-teman lapor langsung ke lembaga layanannya karena butuhnya cepat. Takutnya kalau ke kita nanti jadi lama lagi, perlu proses tambahan lagi, seperti itu ya jadinya langsung ke teman-teman lembaga layanannya aja tapi kalau dari tahun kemarin sih kurang lebih ada 30.000 sampai 50.000 orang yang datang ke website kita setiap tahunnya. 

Host : Bagaimana penanganan yang akan dilakukan Jakarta Feminis dari pelaporan yang masuk? 

Noval : Jadi karena memang kami bekerjasama dengan berbagai macam lembaga layanan seperti LBH Apik NTT dan juga LBH Apik di berbagai kota dan juga lebih dari 100 lembaga layanan di seluruh Indonesia jadi kami percaya teman - teman lembaga layanan itu yang expert dalam memberikan layanannya. Kami memberikan ruang, kami memberikan kalau misalkan teman - teman butuh kapasitas dalam pembuatan website, kami perlu dalam gimana caranya di security digital dan lain - lain itu kita memberikan itu tapi kalau untuk expertis kalau misalkan lembaga bantuan hukum itu sudah memberikan layanan berpuluh - puluh tahun jadi kami percaya kalau teman - teman itu expert dan ahli dalam memberikan layanan. 

Host : Adel, Gimana pengalaman LBH Apik terkait dengan laporan yang masuk selama ini? 

Adel : Jadi kita ini kerjasama sama teman - teman dari lintas feminist dan carilayanan.com atau belipotbunga.com ini sudah kurang lebih dua tahun dan memang dua tahun perjalanan kita sama - sama itu sudah ada banyak kasus yang dilaporkan ke LBH Apik via social media dan informasi yang mereka dapat itu ada juga yang mengakses carilanayan.com. kalau total dari kasus - kasus yang melaporkan ini dia include dengan konsultasi, include juga memang ingin mendapatkan pendampingan hukum, ada juga yang ingin minta diberikan semacam konsultasi tapi lebih pada advokasi kebijakan jadi kumpulan - kumpulan informasi atau pertanyaan seperti ini. Nah totalnya itu ada 55 sejauh ini dan saat ini yang sedang didampingi untuk litigasinya, pendampingan hukum dari para lawyer yang ada di LBH Apik NTT itu ada 12 kasus. 

Host : Laporan itu diluar yang offline, ada yang datang langsung? 

Adel : Ada juga yang datang tapi kita selalu menggali kronologi, menggali asal informasinya dari mana, kok bisa tahu LBH Apik NTT, nah itu biasa kita dapatkan kalau mereka akses carilayanan.com, akses di website, akses di social media dan kalau sekarang kan memang tren modernnya ya sosial media ini ya yang paling banyak dipakai, Facebook, kalau di NTT memang orang lebih banyak berorientasi pakai Facebook dan juga Instagram dibandingkan dengan Twitter jadi lebih banyak informasi yang mereka tahu ya dari situ.  Kasusnya bervariasi.  dan ada juga kasus kekerasan gender berbasis online atau KGBO

Host : Bagaimana kasus KBGO itu ditangani LBH Apik?

Adel : Jadi dari 12-an kasus ini memang ada kasus kekerasan yang berbasis gender online ya, nah kalau saya tidak salah itu ada dua, dari Divisi Pelayanan Hukum yang sedang mendampingi saat ini. Nah kasusnya adalah biasanya dalam relasi, mereka punya relasi pacaran, relasi romantisme katakanlah, dua - duanya ini, salah satu kasusnya adalah karena diputuskan oleh pacarnya jadi segala konten privat mereka berdua misalnya ada sextingnya, ada video call dengan unsur sexual, nuditynya itu diancam untuk disebarkan dan yang sudah tersebar juga ada. Nah dua kasus ini pada umumnya mereka punya relasi romantisme. Sekarang sudah dalam tahap di kejaksaan, satunya sudah berproses mediasi tapi mediasi yang kemarin itu masih gagal jadi ini sebenarnya kasus juga kolaborasi antara LBH Apik NTT dan juga LBH Apik Jakarta, ini kasus ingkar janji menikah dan kita sedang mengupayakan ada mediasi kedua yang dilakukan oleh teman - teman LBH Apik Jakarta. 

Host : Gimana pengalaman Jakarta Feminist tentang KGBO ?

Novel : Ini kompleks banget ya mungkin karena kita ruang publik sekarang dan juga ruang beraktivitas kita bermigrasi dari offline menjadi online terutama pandemi seperti ini ya jadi sebenarnya bukan karena kekerasan berbasis gender online ini baru tapi memang tempatnya aja yang berpindah dari yang biasanya ada diskriminasi ada bully secara langsung sekarang bullynya lewat Twitter, lewat Facebook dan berbagai media sosial lainnya. Menurutku, korban juga jadinya agak serba salah karena di Indonesia sekarang kita juga punya Undang - Undang ITE. 

PODCAST - Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo bersama Program Manager Jakarta Feminist, Noval Auliady dan Staff Divisi Perubahan Kebijakan LBH Apik NTT, Adelaide Ratukore dan krua LBH APIK dan Jakarta Feminist, usai Pos Kupang Podcast, Jumat (14/7).
PODCAST - Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo bersama Program Manager Jakarta Feminist, Noval Auliady dan Staff Divisi Perubahan Kebijakan LBH Apik NTT, Adelaide Ratukore dan krua LBH APIK dan Jakarta Feminist, usai Pos Kupang Podcast, Jumat (14/7). (pos kupang.com)
Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved