Berita NTT
Peran Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses Modal Bagi UMKM
Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT menunjukkan kinerjanya berperan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Peran Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses Modal Bagi UMKM Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT menunjukkan kinerjanya berperan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT menunjukkan kinerjanya berperan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Peranan Bank NTT itu sebagai bentuk kesungguhan melayani masyarakat, terutama mengerek ekonomi masyarakat agar terus tumbuh.
Semakin mendekatkan diri dengan usaha kecil, Bank NTT menawarkan produk digitalisasi agar memberi kemudahan. Bank NTT sudah memiliki dua produk digitalisasi. Ini menggambarkan, Bank NTT berinovasi memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempermudah pelaku usaha dan nasabah dalam bertransaksi.
Dua produk demikian yakni, B'Pung Mobile dan BePinjam. Kedua aplikasi itu berisi sejumlah layanan transaksi internal dan antar bank, pembelian, pembayaran hingga pengajuan kredit.
Khusus untuk pengajuan kredit juga ditawarkan ragam program diantaranya Kredit Merdek. Hanya butuh waktu satu jam untuk pengajuan kredit itu cair. KTP dan kartu keterangan usaha menjadi syarat utama. Bila ikut dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, kreditur bisa mendapat bonus tambahan.
Kredit Merdeka ini menyasar sektor pertanian, perdagangan, perikanan, industri rumah tangga, jasa dan transportasi. Peranan Bank NTT juga berkaitan dengan produk digital. Tujuannya untuk mendapat informasi dari UMKM, termaksuk kondisi Pasar. Selain itu, untuk bertransaksi, komunikasi dan distribusi secara digital.
Sejauh ini sudah direalisasi kredit mikro pada plafond kredit sebesar Rp 21. 160.742.500, baki debet 15.545.600.000 dengan jumlah rekening tersalur 3.667.
Dalam melaksanakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Bank NTT melaksanakan festival desa binaan. Program itu membuka ruang untuk desa dengan menggali seluruh potensi ekonomi yang ada desa menjadi potensi unggulan.
Bank NTT menyiapkan layanan pemanfaatan teknologi baik itu penggunaan kanal – kanal Bank NTT dan juga mendokumentasikan tradisi dan budaya secara elektronifikasi
menggunakaN QR-CODE.
Bank NTT mengharapkan, pengembangan dan pemberdayaan desa binaan di setiap wilayah kota/kabupaten menuntun masyarakat desa ke arah yang lebih sejahtera, meningkatkan perekonomian masyarakat desa, mewujudkan kemandirian masyarakat desa, membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa dengan memanfaat potensi desa agara dapat memberikan sumbangsi bagi PAD.
Festival desa binaan merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat dan Menggali Sumber Potensi Daerah untuk diusahakan secara Produktif bagi Kesejahteraan Masyarakat NTT.
Baca juga: Ketua Umum Kadin Indonesia Salut Kolaborasi Bank NTT dan Kadin Gairahkan Sektor UMKM
Program demikian bertujuan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang Multiply Effect sehingga berdampak pada Peningkatan Asli
Daerah (PAD) masing-masing Kabupaten guna untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.
Selain itu, menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital dan sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit. Maksud lain program tersebut adalah sebagai media promosi dan pemasaran produk Bank NTT.
Adapun dimaksudkan sebagai pilot Project pengembangan Desa Binaan Bank NTT dalam bidang PAD, menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut. Sekaligus pemanfaatan Agen Laku Pandai di Desa Binaan serta peningkatan kanal-kanal digital lainnya.
Festival diikuti seluruh kantor Cabang Bank NTT kecuali Cabang Surabaya, dengan masing-masing Kantor Cabang Bank NTT menyiapkan 5 Calon Desa Binaan yang akan diikutkan dalam Festival Desa Binaan dan PAD Tahun 2022 dengan total peserta menjadi 115 Desa binaan.
Bank NTT melaporkan jumlah Agen Di@ Bisa Desa Binaan 2022 sebanyak 34 dan tahun 2021 sebanyak 73. Sementara jumlah Qris Desa Binaan 2022 sebanyak 25 dan tahun 2021 sebanyak 80. Sedangkan jumlah Lopo Di@ Bisa Desa Binaan 2022 sebanyak 8 dan tahun 2021 ada 22.
Ditiap tempat maupun desa binaan Bank NTT telah memanfaatkan media Barcode Scanner untuk memberikan informasi penting terkait history atau sejarah yang telah dilaksanakan di seluruh desa binaan
Bank NTT dan juga untuk menampilkan katalog produk- produk UMKM Binaan Bank NTT.
Bank NTT punya pola melakukan pendampingan. UMKM maupun desa binaan terdaftar di market place. Bank NTT memfasilitasi pendaftaran produk untuk izin edar dan merek. Tercatat, 188 produk terdaftar memiliki hak kekayaan intelektual (HAKI), 52 proudk industri rumah tangga tersertifikasi, dan 6 produk halal dan memiliki izin edar dari BPOM.
Bank NTT juga memiliki Pasar Digital Bank NTT sebanyak 34 Pasar yang tersebar di 22 Kantor Cabang Bank NTT dengan jumlah Merchant di Pasar Digital Bank NTT sebanyak 1.366 Merchant. Selain terlayani melalui market place, produk hasil binaan Bank NTT itu juga masuk ke hotel-hotel di NTT, juga diluar wilayah. Sinergitas itu dibangun Bank NTT dengan PHRI NTT.
Arah kebijakan bank NTT terencana dalam dua strategi yakni berperan aktif dalam program penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di NTT melalui pembiayaan usaha produkif pada skala usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu, mendorong terciptanya percepatan pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan infrastruktur pelayanan publik dan industrialisasi komoditi unggulan di NTT. (Fan)
