Berita Nasional Hari Ini
Ini Alasan Mengapa Bahan Bakar Pesawat Avtur Ternyata Tak Alami Kenaikan Harga
Ini Alasan Mengapa Bahan Bakar Pesawat Ternyata Tak Alami Kenaikan HargaBahan bakar pesawat (avtur) disebut tak mengalami kenaikan harga akibat perang
Ini Alasan Mengapa Bahan Bakar Pesawat Ternyata Tak Alami Kenaikan Harga
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bahan bakar pesawat (avtur) disebut tak mengalami kenaikan harga akibat perang Ukraina dan Rusia. Alibi yang dihembuskan mengenai dampak perang mengakibatkan kenaikan avtur, dan berujung meroketnya harga Tiket, ditepis pihak Pertamina.
Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin, menjelaskan, ia sempat bertemu pihak Pertamina beberapa waktu lalu untuk mengkonfirmasi kenaikan harga avtur. Oleh Pertamina, disampaikan tak ada kenaikan harga bahan bakar avtur bagi pesawat terbang.
"Ia benar. Jadi saya bertemu dengan Dirut Pertamina. Kami diskusi lepas saja. Saya tanya apakah avtur mengalami kenaikan, tapi mereka bilang tidak pernah mengalami kenaikan," kata Ana Kolin, Kamis 7 Juli 2022.
Informasi dari Pertamina, kata Ana, maskapai justru mengambil range tertinggi utnik penjual tiket. Ana Kolin, sempat melakukan dialog dengan beberapa pegawai dari salah satu maskapai. Ia menanyakan soal kenaikan harga tiket.
Baca juga: SSB Bintang Timur Atambua Ikut Turnamen Nusantara Open 2022. Ini Pesan Wakil Bupat
Kenaikan harga tiket pada maskapai penerbangan itu, justru para pegawai juga tak mengalami kenaikan gaji ataupun mendapat tunjangan lainnya. Harusnya, ketika ada kenaikan, pegawai juga bisa mendapat dampak yang positif.
Politisi PKB itu mendesak pemerintah provinsi NTT agar segera melakukan pertemuan ataupun menyurati maskapai agar bisa menekan harga tiket yang kian hari terus melambung. Jka masalah ini terus biarkan, maka pergerakan ekonomi dan dampak lainnya akan terganggu.
Meski beberapa waktu lalu, gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat sempat menyampaikan akan menyurati maskapai, namun keluhan mengenai harga tiket masih terjadi. Artinya, lanjut Ana, Pemprov belum serius menyurati maskapai. dia berharap, adanya keseriusan dari pemerintah menyikapi persoalan ini.
Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Buka, Senin 4 Juli 2022, menjelaskan, tingginya harga tiket pesawat akhir-akhir ini dikarenakan beberapa alasan.
Ia mengurai, alasan pertama akibat harga avtur atau bahan bakar pesawat mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp15.749 per liter dari harga sebelumnya Rp9.154 per liter. Hal ini sebabkan tingginya harga minyak mentah internasional yang saat ini bertahan di atas 100 dollar AS per barel.
Ada juga, tidak imbangnya permintaan dan penawaran dalam penerbangan, di mana selama pandemi covid-19, maskapai memangkas rute penerbangan dan melepas sewa pesawatnya, sehingga ketika pemerintah melonggarkan syarat perjalanan yang membuat kebutuhan masyarakat untuk bepergian bertambah, maskapai tidak dapat memenuhinya.
Baca juga: Bupati dan Ketua DPRD Serahkan Hewan Kurban Bagi Umat Muslim di Sumba Timur
"Terjadi ketidaksiapan dari supply penerbangan sehingga penawaran dan permintaan tidak seimbang mengakibatkan harga tiket relatif tinggi. Selama 2 tahun pandemi covid-19, industri penerbangan mengalami kerugian karena pembatasan bepergian. Akibatnya untuk mengkompesasi kerugian selama pandemi covid-19, maskapai menaikkan harga tiket," ujarnya.
Selain itu, penyebab lainnya yaitu harga tiket kelas ekonomi pada rute domestik sekarang ini pun masih dalam koridor Tarif Batas Bawah dan Tarif Batas Atas sesuai Kepmenhub Nomor 106 Tahun 2019.
"Jika maskapai melanggar ketentuan ini maka pemerintah akan menindaknya. Sejauh ini belum ada pelanggaran dan tetap dalam pengawasan pemerintah," sebutnya.