Capres 2024

Mustahil PDIP Restui Anies Baswedan-Ganjar Pranowo ke Pilpres 2024: Keduanya Bukan Ketua Umum Kok!

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mungkin merestui duet yang diusulkan Partai NasDem (Nasional Demokrat), yakni Anies - Ganjar Pranowo.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kolase Anies Baswedan - Ganjar Pranowo. Kedua sosok digadang-gadang sebagai duet Capres - Cawapres Tahun 2024. Pengamat Politik dari UAAI, Ujang Komarudin menyangsikan kalau duet ini direstui PDIP. 

POS-KUPANG.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) tak mungkin merestui duet yang diusulkan Partai NasDem (Nasional Demokrat ), yakni Anies Baswedan - Ganjar Pranowo.

Pendapat ini disampaikan Pengamat Politik dari UAAI ( Universitas Al Azhar Indonesia ) Ujang Komarudin Rabu 29 Juni 2022.

Dikatakannya, mustahil kalau duet Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tersebut direstui oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ujang Komarudin menyampaikan pendapatnya tersebut menyahuti usulan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mewacanakan pasangan Anies Baswedan-Ganjar Pranowo yang disebut sebagai duet Pemersatu Bangsa.

Untuk diketahui, Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta dan Ganjar Pranowo merupakan Gubernur Jawa Tengah.

Kedua sosok ini baru saja diumumkan Surya Paloh sebagai Calon Presiden 2024 menggantikan Presiden Jokowi.

Baca juga: Tak Ada Nama Prabowo-AHY, Nama Ganjar dan Anies Baswedan Masuk Daftar Capres 2024 di Rakernas Nasdem

Salah satu sosok lain yang juga dijagokan sebagai Calon Presiden nanti, adalah Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI.

Dikatakannya, terlalu sulit bagi PDIP untuk merestui Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai Capres-Cawapres 2024.

Sebab PDIP sendiri memiliki calon unggulan lainnya, yakni Puan Maharani yang saat ini mengemban tugas sebagai Ketua DPR RI.

"Duet Anies-Ganjar itu sulit direstui PDIP. Sebab PDIP sendiri punya jagoan yakni Mbak Puan," kata Ujang sebagaimana yang dilansir Pos Kupang dari Tribunnews.com, Rabu 29 Juni 2022.

Kendati berasumsi demikian, tetapi Ujang Komarudin tak menepis kalau duet tersebut sangat cocok dalam konteks mempersatukan bangsa.

"Duet Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memang bisa sebagai Capres-Cawapres tapi lebih dalam konteks mempersatukan bangsa," ucapnya.

Selama ini, lanjut Ujang Komarudin, Anies Baswedan sering dituduh kalangan tertentu sebagai figur yang kontra terhadap kekuasaan.

Sementara sosok Ganjar Pranowo, dinilai didukung penuh oleh kelompok istana.

"Dari konteks penyatuan dua kelompok itu, maka kedua figur ini cocok dalam konteks persatuan bangsa," ujarnya.

Tapi hal lainnya, kata Ujang Komarudin, adalah kalau saja Ganjar Pranowo tak didukung PDIP, maka baik Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan sama-sama tak punya partai.

Apalagi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang, suara NasDem saja tak cukup untuk mengusung kedua figur tersebut menjadi pasangan Capres-Cawapres.

Baca juga: Anies Baswedan, Ganjar & Erick Thohir Paling Banyak Diusulkan Jadi Capres 2024 dalam Rakernas Nasdem

Ia juga yakin kalau pratai lain tak mungkin mendukung pasangan tersebut. Sebab Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sama-sama bukan ketua umum partai.

"Partai lain tak mungkin mendukung Anis-Ganjar. Karena kedua-duanya bukan ketua umum partai. Keduanya bukan ketua umum kok," ungkap Ujang.

Apalagi sejumlah ketua umum partai ingin maju sebagai capres-cawapres. "Jadi berat juga kalau menjodohkan Anies dan Ganjar," ucap Ujang.

Sebelumnya diberitakan Ketua Umum Surya Paloh telah mengusulkan skema capres dan cawapres kepada Presiden Joko Widodo.

Surya Paloh berharap agar sosok pemimpin yang menggantikan Presiden Jokowi bisa menghilangkan polarisasi.

"Amat sangat," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis 23 Juni 2022.

Surya Paloh lantas memberikan apresiasi terkait munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan Maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Pernyataan Tegas Surya Paloh soal Penentuan Capres 2024: NasDem Tidak Harus Membebek Hasil Survei

Dia menegaskan dirinya tak punya kepentingan lain dalam Pilpres 2024 selain menghilangkan polarisasi.

Surya Paloh juga berharap bisa turut berkontribusi dalam menghilangkan polarisasi yang belakangan kental terasa.

"Jadi, apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini. Saya pikir itu yang saya prioritaskan," ujarnya. (*)

Berita Lain Terkait Capres 2024

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved