Berita Sumba Barat Daya
Ketika Panen Raya Jagung Di Kodi, SBD, Gubernur Laiskodat Janjikan Alat Tanam Dan Panen Jagung
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H didampingi Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete dan sejumlah staf
Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG, WAIKABUBAK - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H didampingi Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete dan sejumlah staf melakukan panen raya jagung di Desa Kori, Kecamatan Kodi Utara dan Desa Karoso, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu 25 Juni 2022.
Pada tahap pertama memanen sekitar 10 ha dari 870 ha lahan tanam jagung di Desa Kori, Kecamatan Kodi Utara dan sekitar puluhan hektar are di Desa Karoso, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Ir.Rofinus Kaleka mengawali sapaan saat memandu acara dialog para petani dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H diselah-selah acara panen raya jagung di Desa Kori, Kecamatan Kodi Utara, SBD, Sabtu 25 Juni 2022, mengatakan, target produksi jagung kali ini adalah 8 ton per hektar are.
Namun karena keterbatasan pupuk, obat-obatan dan lainnya maka para petani hanya dapat memproduksi 6-7 ton per hektar are.
Baca juga: Candu Sayuran Organik, Persit Sumba Barat Daya Serbu Kebun Lapas
Sementara itu dalam penjelasannya ketika menanggapi keluhan petani Desa Kori, Kecamatan Kodi Utara, SBD tentang keberbatasan pupuk, obat-obatan, alat tanam jagung, alat panen jagung dan serangan hama belalang terus melanda petani di wilayah itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H menegaskan, para petani menanam jagung dan tetap memanen jagung dan bukan memanen belalang. Para petani menanam jagung dan bisa memanen sapi karena dari hasil jagung dijual dan bisa membeli sapi.
Jadi tidak benar, kalau tanam jagung kali ini, petani memanen belalang. Bahwa benar, ada serangan hama belalang dan pemerintah terus berupaya keras mengendalikannya.
Baginya,tidak ada manusia hidup di dunia ini tanpa masalah. Manusia hidup harus ada masalah sehingga lahir solusi mengatasi. Setiap kita, pasti ada kekurangan. Berangkat dari kekurangan itu, kita berupaya memperbaikinya.
Sama hal dengan bertani, kalau tahun ini kurang hasil produksi jagung maka ke depan, kita harus perbaiki sehingga hasil produksi mencapai target yakni 8 ton per hektar are.
Kali ini, kita hanya mampu memproduksi 6 ton per hektar jagung karena beragam persoalan seperti kekurangan pupuk, obat-obatan dan lainnya. Ke depan, kita perbaiki bersama sehingga produksi jagung lebih baik", tegas Gubernur Laiskodat, S.H dihadapan puluhan petani yang memenuhi tenda acara ditengah lahan jagung itu.
Karena itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat berjanji akan membantu para petani dengan memberikan bantuan mesin tanam jagung, tambahan mesin panen jagung, upayakan percepatan pengadaan pupuk ( pupuk non subsidi) sehingga petani mendapatkan pupuk tepat waktu dan beragam bantuan peralatan pertanian lainnya.
Dihadapan para petani yang memadati tenda acara, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, berjanji akan membangun pabrik pakan ternak di NTT sehingga masyarakat NTT tidak perlu lagi mendatangkan pakan ternak dari Jawa, Bali dan NTB.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Laiskodat juga kembali mendorong para petani menanam kelor karena memiliki nilai protein sangat tinggi bagi manusia.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete menyampaikan terima kasih banyak atas kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H yang secara bersama-sama petani melakukan panen raya jagung ini. Kehadiran gubernur disini menambah spirit petani Kodi khususnya dan Sumba Barat Daya umumnya untuk terus menanam jagung di wilayah ini.
Bupati Kodi Mete menambahkan, saat ini, sekitar 35.000 hektar are tanaman jagung yang siap dipanen pada tahun 2022 ini. Ia berjanji, mulai musim tanam mendatang, akan menggerakan warga Kota Tambolaka, Loura dan Wewewa menanam jagung. Lahan tanam jagung di Tambolaka dan Loura masih sangat luas. *
Berita Sumba Barat Daya Lainnya:
