Idul Adha 2022

Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022 Terbaru PDF : Tiga Hikmah Utama Hari Raya Idul Adha

12 hari lagi Umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2022. Hari Raya ini merupakan hari raya yang bersejarah bagi seluruh Umat Islam.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
Istimewa
CONTOH NASKAH - Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022 Terbaru PDF : Tiga Hikmah Utama Hari Raya Idul Adha. Idul Adha 2022 atau identik dengan Ibada Haji diperkirakan jatuh pada 9 Juli 2022. 

POS-KUPANG.COM - Simak naskah Khutbah Idul Adha 2022 yang mengurai Tiga Hikmah Utama Hari Raya Idul Adha.

12 hari lagi Umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2022.

Hari Raya ini merupakan hari raya yang sangat agung dan juga bersejarah.

Dimana pada hari raya tersebut begitu melekat dengan Ibadah Haji dan perintah Allah SWT untuk menyembelih hewan korban.

Berkisah dari Nabi Ibrahim AS yang menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail AS.

Hari Raya tahun ini Umat Islam bisa melaksanakan secara berjamah di masjid.

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2022 Terbaik PDF: Mengurai Makna Ibadah Haji dan Kurban

Bagi yang bertugas memberikan khutbah Idul Adha 2022, berikut contoh naskah Khutbah Idul Adha 2022 yang dilansir dari khutbahsingkat.com dengan tema "Tiga Hikmah Utama Hari Raya Idul Adha"

Mukaddimah Khutbah Idul Adha 2022

اَللهُ أَكْبَرُ 3x اَللهُ أَكْبَرُ 3x اَللهُ أَكْبَرُ 3x

اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اصْطَفَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَم خَلِيْلاً ، وَجَعَلَهُ لِلنَّاسِ إِمَامًا ، إنَّهُ كَانَ صِدِّيْقاً نَبِيًّا. أشْهَدُ اَنْ لآ اِله الاّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه ، الّذِى لَمْ  يَتَّخِذ صَاحِبَهُ وَلاَ وَلداً ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه الْمَبْعُوْثُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا ، وَصَلّى الله على سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِه بُكْرَةً وَاَصِيْلاً وَسَلّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

امّا بَعْدُ : فَيَآ أيُّهَا النّاسُ رَحِمَكُمُ الله.. إتَّقُوااللهَ َواَطِيْعُوهُ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن، وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ اْلعِيدِ اْلاَكْبَر. قَدْ رَفَعَ اللهُ قَدْرَهُ وَاَظْهَره وَسَمَّاهُ يَوْمَ الْحَجِّ اْلاَكْبَر ، فَإِنَّ الله َابْتَلَى خَلِيْلَهُ اِبْرِهِيْمَ فِيْهِ حَيْثُ اَمَرَهُ بِذَبْحِ وَلَدِهَ فَاَمْتَثَلَ اَمْرَهُ فِيهِ ، وَلِذَا سُمِّيَ يَوْمُ النَّحْرِ

Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Kisah Nabi Ibrahim AS jadi Suri Tauladan

Kaum Muslimin lan Muslimat rahimakumullah,

Mari kta ingar bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang telah menciptakan saya dan kita semua, Dzat yang memberi nikmat kepada kita semua sehingga bisa berkumpul di masjid ini untuk menunaikan shalat Idul Adha.

Maka pada kesempatan ini saya berpesan kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah, marilah kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, dengan menjalankan apa yang diperintahkan-Nya, dan menghindari apa yang menjadi larangannya.

Peristiwa bersejarah yang perlu kita ingat dan kita tiru dalam hari raya Idul Adha seperti sekarang ini peristiwa Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail melalui surah As-Shoffat ayat 100-106:

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ، فَبَشَّرْنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٍ ، فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ، فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ ، وَنَٰدَيْنَٰهُ أَن يَٰٓإِبْرَٰهِيمُ ، قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآ ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ ، إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْبَلَٰٓؤُا۟ ٱلْمُبِينُ

Artinya: Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).

Baca juga: Contoh Khutbah Idul Adha 2022, Kisah Kesabaran Nabi Ibrahim AS

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).

Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

“Selamat sejahtera bagi Ibrahim.”

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Baca juga: Contoh Khutbah Idul Adha 2022 Tiga Hikmah Utama Idul Adha Lengkap Khutbah Versi PDF

Hadirin jama’ah salat ‘idul Adha rahimakumullah.

Dari kutipan ayat di atas sangat jelas bahwa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menerima sebuah perintah dari Allah SWT, sebuah perintah yang luar biasa beratnya.

Nabi Ibrahim AS yang saat itu sangat ingin memiliki seorang anak laki-laki yang diharapkan menjadi penerus perjuangannya, namun begitu ia berdoa dan apa yang menjadi impiannya dikabulkan oleh Allah SWT dengan lahirnya seorang bayi bernama Ismail.

Kemudian ketika dewasa, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya.

Dengan bekal ketaatan, kesabaran, keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah. Tidak disangka-sangka ketika Ibrahim hendak menyembelih Ismail, dalam sekejap mata, Allah menggantikan Ismail dengan seekor kambing domba.

Allahu Akbar 3 X walillahi alhamdu,

Baca juga: Selamat Idul Adha 2021, Contoh Teks Naskah Khutbah Idul Adha 2021, Berkurban Masa Pandemi Covid-19

Hadirin jama’ah salat ‘idul Adha rahimakumullah.

Dari peristiwa tersebut kita dapat mengambil hikmah, diantaranya:

Hikmah pertama, orang yang beribadah atau taqarrub kepada Allah pasti akan menghadapi ujian yang tidak mudah.

Seperti yang dikatakan Imam Ghozali dalam kitabnya Minhajul ‘Abidin:

اِنَّهُ لاَ عِبَادَةَ وَفِى نَفْسِهَا مَشَقَّةٌ اِذْ لَا يَتَأَتَّى فِعْلُ الْعِبَادَةِ اِلَّا بِقُمْعِ الْهَوَى وَ قَهْرُ النَّفْسِ إِذْ هِيَ زَاجِرَةُ عًنِ الْخًيْرِ وَمُخَالَفَةُ الْهَوَى وَقَهْرُ النَّفْسِ مِنْ اَشَدِّ اْلاُمُوْرِ عَلَى الْاِ نْسَانِ

Artinya: Sama sekali tidak ada ibadah, kecuali saat beribadah pasti ada perasaan yang berat, sehingga ibadah tidak akan bisa melakukan selain dengan tekanan hawa nafsu. Melayani syahwat dan memaksakan syahwat adalah hal terberat dalam diri manusia.

Hikmah kedua, ketika keimanan dan ketakwaan kita akan angkat oleh Allah, maka Allah menguji kita terlebih dahulu. Semakin tinggi keimanan dan ketakwaan kita, maka semakin besar ujian yang akan diterima.

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sagabat Sa’ad bin Abi Waqos: “Ya, Rasulullah, siapa orang yang paling berat menerima ujian dari Allah di dunia ini?” Nabi Muhammad bersabda:

 اَشَدُّ بَلَإءً اَلْاَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْعُلَمَاءُ ثُمَّ اْلاَمْثَلُ فَالْاَمْثَلُ

Artinya: “Ujian yang paling berat adalah ujian Nabi, dan para ulama, dan orang-orang yang menyerupainya dan sebagainya.”

Hikmah ketiga, cinta kepada Allah adalah final, jangan biarkan cinta kita pada makhluk mengalahkan cinta kita kepada Allah.

Bahwa di dalam tubuh manusia terdapat hati, akal, dan hawa nafsu.

Nafsu cenderung pada hal-hal yang bersifat material seperti harta benda duniawi, raja kekayaan dan godaannya. Semua ini mengarah pada kepuasan pribadi.

Putra putri dan harta kekayaan adalah simbol kepuasan duniawi, yang selalu dicintai oleh umat manusia.

Namun, realitasnya putra putri dan harta kekayaan adalah alat yang digunakan oleh Tuhan untuk menguji ketakwaan dan iman umat manusia. Allah berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 28:

وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya: Ketahuilah sesungguhnya harta-harta dan anak-anak itu semua menjadi ujian, maka sesungguhnya hanya di sisi Allah adanya pahala yang besar (Q.S. Al-Anfal: 28)

Ayat ini mengingatkan kita semua, jangan biarkan ketakwaan dan iman kita memudar karena sibuk mengurus anak dan mencari dunia.

Allahu Akbar 3 X walillahi alhamdu,

Hadirin jama’ah salat ‘idul Adha rahimakumullah.

Akhirnya, bis akita simpulkan bahwa terdapat tiga hikmah yang terdapat dalam Idul Adha. 

Hikmah Pertama, orang yang beribadah kepada Allah pasti akan menghadapi ujian hidup.

Hikmah Kedua, Allah akan menguji kita sebelum derajat kita diangkat oleh Allah.

Dan hikmah yang Ketiga, cinta kepada Allah adalah final, jangan biarkan cinta kita pada makhluk mengalahkan cinta kita kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, mari kita belajar dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘Alaihimassalam yang tetap beriman dan bertakwa meski mendapat ujian.

Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang taat dan tunduk pada segala perintah-Nya, serta mampu meninggalkan segala larangan Allah SWT. Amin 3x, ya Rabba al ‘Alamin.

جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْن.. وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى عِبَادِه الصَّالِحِيْن. أَعُوذُ بالله من الشَّيْطَانِ الرَّجِيم ِانَّا اَعْطَيْنَاكَ اْلكَوْثَر ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ، اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلاَبْتَر

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْن

Berita Idul Adha 2022 lainnya

Baca Artikel lain klik di POS-KUPANG.COM

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved