Sport News

Komdis PSSI Investigasi Insiden GBLA, Ini Pemicunya Hingga Dua Bobotoh Tewas

Insiden meninggalnya dua bobotoh Persib Bandung saat laga melawan Persebaya Surabaya diinvestigasi oleh Komite Disiplin atau Komdis PSSI

Editor: Ferry Ndoen
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
Insiden meninggalnya dua bobotoh Persib Bandung saat laga melawan Persebaya Surabaya diinvestigasi oleh Komite Disiplin atau Komdis PSSI. Suasana memadati Stadion GBLA jelang pertandingan penyisihan grup C Piala Presiden 2022 antara Persib vs Persebaya, Jumat (17/6/2022). Padatnya GBLA saat pertandingan dimulai akhirnya memakan dua korban bobotoh. Dua suporter Persib dilaporkan meninggal setelah diduga terjatuh saat berdesak-desakan masuk Stadion GBLA. Mereka diduga kehabisan napas. 

h. Menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 kuota.

i. Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulance dan di back up ambulance DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.

II. Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal :

a. Tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan ruman Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.

b. Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.

Baca juga: Piala Presiden 2022: Tim Maung Persib Terancam Tak Bisa Pakai Stadion GBLA Kandang di Liga 1?

c. Pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.

d. Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.

e. Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.

f. Kurang antisipsi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).

g. Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.

“Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin-poin di atas yang harus ditindaklanjuti,” kata Erwin Tobing di laman resmi PSSI.

Erwin pun setuju jika laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C kemudian dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tanpa kehadiran penonton.

Dalam waktu dekat, Komdis PSSI akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden di Stadion GBLA itu.

“Ya, tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik,” ujar Erwin Tobing. (*)

Berita olahraga dan lainnya:

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved