Berita Maumere

STFK Ledalero Resmi Berubah Nama Menjadi IFTK Ledalero, Biaya Kuliah Rp 3 Juta Per Semester

Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero atau STFK Ledalero resmi berubah nama menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif atau IFTK Ledalero.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
DOK IFTK Ledalero
Salah satu lokasi kampus IFTK Ledalero yang sebelumnya STFK Ledalero, selain lokasi yang sedang dibangun di kompleks Candraditya Maumere, Kabupaten Sikka. 

STFK Ledalero Resmi Berubah Nama Menjadi IFTK Ledalero, Biaya Kuliah Rp 3 Juta Per Semester

POS-KUPANG.COM - Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero atau STFK Ledalero telah resmi berubah nama menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif atau IFTK Ledalero.

Perubahan tersebut disampaikan Rektor IFTK Ledalero, Pater Dr. Otto Gusti Madung SVD melalui siaran pers, Rabu 22 Juni 2022.

Dia pun mengajak berbagai kalangan untuk tidak ragu mengirimkan anak atau kenalannya mengikuti kuliah di IFTK Ledalero dengan biaya kuliah Rp 6 juta per tahun atau Rp 3 juta per semester per mahasiswa.

Pater Dr. Otto Gusti Madung, SVD, Ketua STFK Ledalero (kini menjadi IFTK Ledalero).
Pater Dr. Otto Gusti Madung, SVD, Ketua STFK Ledalero (kini menjadi IFTK Ledalero). (POS- KUPANG.COM/RICKO WAWO)

Pendaftaran untuk menjadi mahasiswa IFTK Ledalero sudah dibuka. Pendaftaran dilakukan secara online, antara lain untuk Prodi Desain Komunikasi Visual dan Kewirausahaan.

Melalui siaran pers tersebut disampaikan bahwa pada tanggal 16 Juni 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439/E/O/2022 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero di Kabupaten Sikkan menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Yayasan Persekolahan Santu Paulus Ende.

Selain perubahan bentuk, IFTK Ledalero juga mendapat izin untuk menyelenggarakan dua program studi (Prodi) baru yakni Prodi Kewirausahaan dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV).

SK ini ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.

surat Sekretaris Ditjen Dikti
Cuplikan surat pemberitahuan tentang Keputusan Mendikbud Dikti tentang perubahan nama STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero.

Respons alumni

Kabar tentang perubahan nama STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero disambut gembira oleh para alumni, yang tersebar di dalam negeri dan luar negeri, baik sebagai imam/biarawan maupun sebagai awam Katolik.

"Proficiat teman Otto dkk semua di Ledalero atas perjuangannya. Sukses IFTK," tulis Pater Hironimus Aron yang bertugas di Manggarai Barat, NTT.

"Profisiat buat teman Otto atas perjuangan dan kerja kerasnya, terbaik," tulis Wilhelmus Lakka, seorang ASN di Kabupaten Malaka, NTT.

"Terima kasih Tuang Gusti Otto untuk menakhodai perjuangan perubahan bentuk dari STFK ke IFTK. Saya mengikutinya saat teman-teman dari STFK Ledalero datang mengurus prosesnya di Jakarta. Proficiat, usaha yang cukup melelahkan telah membuahkan hasil. Salam sukses selalu," tulis Pater Gregorius Harapan, pastor sebuah paroki di Jakarta.

"Proficiat Pater Otto dan seluruh civitas akademika STFK Ledalero untuk hasil ini. Kami dukung penuh agar ke depan IFTK akan meraih sukses sempurna. Pater share brosur dengan nama baru, biar kita sebarluaskan," pesan Wilhelmus Leuweheq, seorang ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Lembata.

"Congratulations IFTK Ledalero. Selamat berkiprah," tulis Dr. Yohanes Don Bosko Doho, dosen senior salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

"Profisiat utk kesa Otto utk perjuanganya yg membawa buah. Tuhan menuntun IFTK selanjutnya," tulis Pater Vitalis Hiburdin yang bertugas di Provinsi SVD Ruteng dan baru kembali dari perjalanan ke Eropa.

Ucapan serupa disampaikan Pancratius B. Beomang, seorang guru Surabaya Jawa Timur.

"Mantap Pater. Selekasnya dibuatkan brosurnya Pater supaya mungkin kita bisa bantu sebarkan," pesan Adrianus Paripurnama Jaya, salah satu kepala bidang di Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

"Puji Tuhan," tambah Longginus Don.

Mengapa IFTK

Siaran pers juga mencantumkan dua alasan STFK Ledalero berubah nama menjadi IFTK.

Pertama, sampai sekarang STFK Ledalero dikenal sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang sangat bermutu di NTT, akan tetapi kontribusinya terbatas pada bidang filsafat dan teologi. Pembukaan Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero adalah salah satu ikhtiar untuk memperluas kontribusi SVD (Serikat Sabda Allah) sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara khusus di NTT yang terkenal sebagai wilayah terkebelakang dalam bidang pendidikann dan Indonesia pada umumnya.

Kedua prodi baru ini akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya generasi muda NTT yang merupakan salah satu daerah asal dari para korban human trafficking.

Kedua prodi ini diharapkan dapat mempersiapkan para tenaga kerja asal NTT untuk berkompetisi secara kualitatif di bursa pasar kerja, baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Kedua, beberapa tahun terakhir pemerintah melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan tinggi terkait dengan jumlah mahasiswa, pendanaan, dan sumber daya manusia. Sekolah tinggi dengan jumlah mahasiswa di bawah 1.000 orang dipaksa oleh pemerintah untuk ditutup atau bergabung dengan universitas terdekat.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa persoalan ini akan menimpa STFK Ledalero jika hanya mengandalkan mahasiswa dari prodi filsafat dengan jumlah yang sangat terbatas.

Beberapa Catatan Historis

STFK Ledalero yang merupakan institusi asal dari IFTK Ledalero mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969.

Namun sesungguhnya umur STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu, sebab kegiatan belajar mengajar filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko (Flores Barat) sejak tahun 1932 dan kemudian berpindah ke Ledalero pada tahun 1937.

Dalam sejarahnya yang panjang STFK Ledalero sudah menghasilkan 6324 alumni dengan perincian 21 orang uskup, 1962 imam dan 4.383 (69,3 persen) awam. 500-an lebih di antaranya sedang bekerja sebagai misionaris di mancanegara.

Mahasiswa yang kuliah di STFK Ledalero sekarang berjumlah pada 1.315 orang.

Mereka semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu peguyuban mahasiswa
awam.

Aktivitas  penanaman dan penghijauan  STFK Ledalero, Maumere,  Pulau Flores,  Sabtu    (25t/1/2020). Pada tahun 2022 STFK Ledalero resmi berubah nama menjadi IFTK Ledalero.
Aktivitas penanaman dan penghijauan STFK Ledalero, Maumere, Pulau Flores, Sabtu (25t/1/2020). Pada tahun 2022 STFK Ledalero resmi berubah nama menjadi IFTK Ledalero. (DOK POS-KUPANG.COM)

Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon romo.

Sekarang STFK Ledalero mengelola tiga program studi yakni Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan Prodi Magister Teologi.

Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik, Kementerian Agama RI.

Infrastruktur

Acara peletakan batu pertama pembangunan Kampus STFK Ledalero di Kompleks Candraditya Jalan Wairklau, Maumere beberapa waktu lalu. Saat ini pembangunan tersebut mencapai 72 persen lebih.
Acara peletakan batu pertama pembangunan Kampus STFK Ledalero di Kompleks Candraditya Jalan Wairklau, Maumere beberapa waktu lalu. Saat ini pembangunan tersebut mencapai 72 persen lebih. (POS-KUPANG.COM/ARIS NINU)

Untuk menunjang rencana perubahan institusi dan pembukaan dua prodi baru sekarang sedang dibangun gedung baru 3 lantai di kompleks Candraditya, Maumere dengan ukuran 71x32 meter. Proses pembangunan gedung sekarang sudah mencapai 70-an persen.

Di lokasi yang sama juga Pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian PUPR sedang membangun gedung dengan ukuran yang sama untuk kepentingan pengembangan STFK menjadi IFTK Ledalero.*

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved