Berita Kupang Hari Ini
Pulau Sumba dan Sejumlah Wilayah di NTT Rawan Potensi Kebakaran
abupaten Rote Ndao, Sabu Raijua dan Kota Kupang dalam status merah potensi kebakaran lahan dan hutan yang diperingatkan oleh Bada
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua dan Kota Kupang dalam status merah potensi kebakaran lahan dan hutan yang diperingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG melalui Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, juga menyampaikan beberapa wilayah lagi yang termasuk zona merah dan kuning kebakaran hutan dan lahan per 18 Juni ini.
Agung pada Sabtu 18 Juni 2022, juga menyebut seluruh Pulau Sumba dalam status merah secara merata. Sementara Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya dalam status kuning.
Baca juga: Piala Presiden 2022: Nasib Grup C Piala Presiden, Partai Tanpa Penonton atau Hengkang dari GBLA?
Selain itu Kabupaten Sikka, Flores Timur hingga Pulau Lembata juga keseluruhan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan atau dalam status merah. Pada beberapa titik di wilayah tersebut masih terdapat titik-titik dengan status kuning.
Sementara Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Alor, Malaka dan Belu yang masih didominasi cakupan wilayah dalam status biru dan hijau atau area lahan dan hutan yang basah sehingga tidak mudah terbakar.
"Peringatan kebakaran lahan dan hutan ini berlaku 18 Juni ini. Sejumlah wilayah-wilayah di NTT memang terpantau merah dan kuning," kata dia.
Ia menghimbau masyarakat agar tidak membuang puntung rokok di sembarangan tempat, membuka lahan dengan cara dibakar, atau hal lainnya yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Baca juga: Meriah dan Menyenangkan, Gelaran Fun Bike dan Aerobik HUT Bhayangkara 76 di Polres Sumba Timur
Sebelumnya wilayah NTT masih didominasi status biru. Pada 17 Juni kemarin seluruh wilayah Pulau Flores masih didominasi zona biru dengan sejumlah wilayah kuning dan hijau yaitu di Ngada, Sikka, Flores Timur dan Lembata.
Ia menyebut wilayah NTT telah berada pada musim kemarau sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau. (Fan)
