Perang Rusia Ukraina

Dapat Dukungan Uni Eropa dan Inggris, Ukraina Bersumpah Menang Lawan Rusia

Ukraina terus mendapat dukungan Uni Eropa dan Inggris. Dengan kekuatan itu, Ukraina bersumpah menang melawan Rusia.

Editor: Alfons Nedabang
news.sky.com
Ukraina mendapat dukungan Uni Eropa dan Inggris. Ukraina bersumpah menang melawan Rusia. 

POS-KUPANG.COM - Ukraina terus mendapat dukungan Uni Eropa dan Inggris. Dengan kekuatan itu, Ukraina bersumpah menang melawan Rusia.

Negara-negara Uni Eropa pada pertemuan puncak minggu depan diharap bisa memberikan Ukraina status kandidat Uni Eropa menyusul rekomendasi dari eksekutif blok pada hari Jumat (17/6/2022).

Hal itu menempatkan Kyiv di jalur untuk mewujudkan aspirasi yang terlihat tak mungkin sebelum Invasi Rusia 24 Februari, bahkan keanggotaan sebenarnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada Jumat (17/6) dan menawarkan pelatihan untuk pasukan Ukraina.

Sehari setelahnya, dia menekankan perlunya menghindari "kelelahan Ukraina" setelah hampir empat bulan perang.

"Rusia bergerak maju inci demi inci dan sangat penting bagi kami untuk menunjukkan apa yang kami tahu benar, yaitu bahwa Ukraina dapat menang dan akan menang," katanya.

Baca juga: Petinggi NATO ini Beri Peringatan terkait Perang Rusia Vs Ukraina, Dunia Harus Siap

"Saat Ukraina mulai lelah, sangat penting untuk menunjukkan bahwa kami bersama mereka untuk jangka panjang dan kami memberi mereka ketahanan strategis yang mereka butuhkan," tambahnya.

Di medan perang pada hari Sabtu (18/6), Sievierodonetsk, target utama dalam serangan Moskwa untuk merebut kendali penuh atas wilayah timur Luhansk, sekali lagi berada di bawah tembakan artileri berat dan roket. Pasukan Rusia menyerang daerah-daerah di luar kota industri itu, kata militer Ukraina.

Seorang perwakilan yang didukung Rusia mengatakan ledakan besar mengguncang daerah Sievierodonetsk pada hari Sabtu dan awan besar berwarna oranye terlihat naik ke udara.

Rodion Miroshnik, dari pemerintahan separatis Republik Rakyat Luhansk, memposting video di Telegram tentang apa yang dia katakan sebagai awan, menambahkan bahwa dia tidak tahu apakah ledakan itu terjadi di atau dekat kota.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan serangan Rusia di kota-kota di selatan Sievierodonetsk dipukul mundur oleh pasukan Ukraina, meskipun situasi di desa-desa satelit "sulit."

Baca juga: Ratusan Orang Terbungkus Bendera Nasional Berduka Atas Meninggalnya Seorang Aktivis Muda Ukraina

Rusia Sekarat

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan kepada BBC bahwa publik Rusia pada akhirnya akan menyadari bahwa tentara muda mereka mati karena ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri pemakaman seorang aktivis antikorupsi terkenal yang baru berusia 24 tahun, Roman Ratushny.

Ratushny menjadi tentara sukarela ketika invasi Rusia dimulai namun terbunuh di Izyum, wilayah Kharkiv, pada 9 Juni, sebagaimana dilansir BBC.

Klitschko, yang merupakan mantan juara tinju kelas berat dunia, mengatakan bahwa Putin menghancurkan jutaan nyawa di Ukraina dan negaranya sendiri.

“Ini juga merupakan tragedi bagi warga Rusia dan Federasi Rusia. Orang-orang tidak mengerti itu sekarang, tapi saya yakin mereka akan segera menyadari kenyataan. Rusia sekarat untuk apa? Ambisi Putin?” ujar Klitschko.

Klitschko adalah salah satu dari ratusan pelayat yang memberi penghormatan kepada Ratushny. Nama Ratushny menjadi terkenal selama protes pro-demokrasi pada 2013 melawan mantan pemerintah Ukraina yang pro-Moskwa.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: 3 Bulan Dijatuhi Sanksi, Ekonomi Rusia Tetap Stabil? Depkeu AS Tak Percaya

Peti mati Ratushny dibawa ke Lapangan Kemerdekaan, di mana teman-temannya memberikan penghormatan dan puluhan pelayat meninggalkan karangan bunga.

Klitschko menuturkan, sekutu Barat yang menunjukkan solidaritas dengan Ukraina adalah kunci perdamaian dan kebebasan di Eropa. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa “kelelahan Ukraina” mulai terjadi di seluruh dunia.

Johnson menuturkan, sekutu perlu menunjukkan bahwa mereka memberi Ukraina ketahanan strategis.

Pada Jumat (17/6), Komisi Eropa memberikan rekomendasinya bahwa Ukraina harus diberikan status kandidat anggota Uni Eropa.

Ketika ditanya apakah dia khawatir Ukraina dapat ditekan untuk membuat konsesi kepada Rusia, Klitschko berujar bahwa penyerahan tanah Ukraina seharusnya tidak terjadi.

“Saya lebih dari yakin kami akan siap untuk berbicara dengan Rusia tentang beberapa kompromi. Jika tentara Rusia terakhir meninggalkan Ukraina, itu akan menjadi waktu untuk berbicara tetapi belum. Rusia harus pergi dari tanah air kami,” tutur Klitschko. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved