Perang Rusia Ukraina
Rusia Bereaksi Keras, Balas Sanksi Barat, Putin Larang 29 Jurnalis Inggris Masuk Moskow
Rusia bereaksi keras, balas Sanksi Barat, Putin larang 29 Jurnalis Inggris masuk Moskow
Kriminalisasi media
Rusia telah meluncurkan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap outlet berita independen Rusia dan asing sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, serta pada jaringan media sosial asing.
Undang-undang diperkenalkan segera setelah perang mulai mengkriminalisasi media yang menyebarkan “informasi palsu” tentang tentara Rusia.
Akibatnya, sejumlah kelompok media berhenti beroperasi di Rusia, dengan undang-undang kejam yang berlaku mengancam akan menghukum jurnalisme independen dengan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Rusia juga telah memblokir akses ke beberapa situs web organisasi berita asing, termasuk BBC dan Deutsche Welle.
Rusia memperingatkan organisasi berita AS bulan ini bahwa mereka berisiko dicabut akreditasinya kecuali jika perlakuan terhadap jurnalis Rusia di AS membaik.
"Pekerjaan untuk memperluas 'daftar berhenti' Rusia akan terus berlanjut," kata pernyataan itu.
Melarang penggunaan kata-kata tertentu
Dikutip Al Jazeera, Moskow juga melarang penggunaan kata-kata seperti "perang" dan "invasi" dan menggambarkan serangannya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".
“Ini menyedihkan, tetapi tidak sepenuhnya mengejutkan,” kata Mark Galeotti, seorang ahli Rusia yang termasuk di antara mereka yang dilarang.
Di antara mereka yang dilarang pada bagian kedua dari daftar itu adalah menteri negara bagian pengadaan pertahanan Inggris, Jeremy Quin, dan Kepala Udara Marsekal Mike Wigston.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sebgaian daftarnya:
1. Shaun Walker, koresponden Guardian
2. Con Coughlin, kolumnis Daily Telegraph
3. Stuart Ramsay, kepala koresponden, Sky News