Berita Nasional Hari Ini

Sudah Direstui Presiden Jokowi, Ini Besaran Tarif Dasar Listrik Resmi Dinaikkan, Golongan Daya

Resmi, tarif dasar listrik naik setelah mendapat restu Presiden Joko Widodo. Pemberlakuan tarif dasar listrik naik

Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Sudah Direstui Presiden Jokowi, Ini Besaran Tarif Dasar Listrik Resmi Dinaikkan, Golongan Daya
istimewa
ilustrasi: PLN UP2K Kendari- Provinsi Sulawesi Tenggara

POS-KUPANG.COM - Resmi, tarif dasar listrik naik setelah mendapat restu Presiden Joko Widodo.

Pemberlakuan tarif dasar listrik naik ini dimulai 1 Juli 2022.

Pengumuman tarif dasar listrik naik disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana pada pagi hari ini, Senin (13/6/2022).

Adapun kenaikan tarif dasar listrik berlaku untuk golongan rumah tangga R2 (3.500 VA hingga 5.500 VA) dan R3 (6.600 VA hingga ke atas).

Selain itu juga berlaku bagi golongan sektor pemerintah (P1/6.600 VA, P2/200 KVA, P3/TR).

Keputusan menaikkan tarif dasar listrik untuk rumah tangga bertegangan 3.500 VA ke atas ini dilakukan di tengah lonjakan harga komoditas energi imbas perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Baru Gabung Persib Bandung, Ciro Alves Langsung Tancap Gass Duet David da Silva

Kondisi ini membuat asumsi makro dari pemerintah meleset, sehingga dikhawatirkan bakal menyebabkan defisit APBN semakin melebar.

"Dampak dari penyesuain tarif listrik pada kuartal I-2022 terhadap inflasi sekitar 0,019 persen," kata Rida dikutip dari Kontan.

Pengguna tegangan 3.500 VA ke atas sendiri dipakai untuk rumah dengan konsumsi daya listrik besar yang umumnya dimiliki masyarakat kalangan menengah ke atas.

Di luar golongan 3.500 VA ke atas, pemerintah memastikan tarif listrik tak naik. Mulai dari pelanggan R1 yaitu 900 VA-2.200 VA nonsubsidi hingga 900 VA dan 450 VA yang selama ini disubsidi.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sejak tahun 2017 sampai saat ini tidak menaikkan tarif listrik.

Pemerintah lewat PLN sudah menggelontorkan Rp 243 triliun dari 2017-2021, kemudian ditambah kompensasi Rp 94 trilun agar tujuan daya beli masyarakat tetap tinggi dan bisa mengendalikan inflasi rendah.

"Kalau ada bantuan dari pemerintah itu harus tepat sasaran. Total kompensasi yang tidak tepat sasaran 4 triliun," kata dia.

Darmawan mengatakan, bahwa pemerintah tidak menaikkan tarif untuk sektor industri dan bisnis.

Baca juga: Hasil Piala Presiden 2022, Mahesa Jenar PSIS Hancurkan Pasukan Cisadane Persita, Panser Biru Senyum

"Sebagai pondasi ekonomi Indonesia tidak boleh berdampak. Itu kata Pak Presiden Jokowi, agar terus dibantu pemerintah," ungkap dia.

Direstui Jokowi

Kenaikan tarif listrik ini juga sudah mendapatkan persetujuan Presiden Jokowi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan akan ada kenaikan tarif listrik di atas 3.000 volt ampere (VA) untuk langkah berbagi beban antara kelompok rumah tangga mampu, badan usaha, dan pemerintah.

"Bapak Presiden (Jokowi) dalam sidang kabinet sudah menyetujui boleh ada kenaikan tarif listrik untuk mereka yang langganan listriknya di atas 3.000 VA. Hanya segmen itu ke atas," ujar Sri Mulyani dilansir dari Antara, 20 Mei lalu.

Dengan demikian, dampak kenaikan harga minyak (ICP) terhadap penyediaan energi nasional tidak semuanya dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia menuturkan pemerintah menaikkan subsidi listrik sebagai dampak dari kenaikan harga ICP, sehingga tak ada kenaikan tarif listrik untuk masyarakat yang membutuhkan.

Pada tahun 2022, akan terdapat tambahan subsidi listrik sebesar Rp 3,1 triliun dari Rp 56,5 triliun menjadi Rp 59,6 triliun.

Baca juga: Eril Dimakamkan, Selamat Jalan Anakku Sayang, Doa Kami Selalu Menerangi Kuburmu

Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan akan terdapat pula kompensasi listrik yang akan diberikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 21,4 triliun pada tahun ini yang sudah memperhitungkan adanya kenaikan tarif listrik untuk pelanggan 3.000 VA ke atas.

"Kompensasi ini diberikan karena kondisi keuangan PLN memburuk dengan kenaikan ICP dan tidak dilakukannya penyesuaian tarif listrik," jelasnya.

Per 30 April 2022, PLN telah menarik pinjaman sebesar Rp 11,4 triliun dan akan melakukan penarikan pinjaman kembali di bulan Mei dan Juni, sehingga total penarikan pinjaman sampai dengan Juni menjadi Rp 21,7 triliun sampai Rp 24,7 triliun.

Jika tidak ada tambahan kompensasi dari pemerintah, kata dia, maka pada Desember 2022 diproyeksikan arus kas operasional PLN akan defisit sebesar Rp 71,1 triliun.

PLN perlu menjaga rasio kecukupan kas operasi untuk mampu membayar pokok dan bunga pinjaman (debt service coverage ratio/DSCR) kepada peminjam setidaknya minimum satu kali.(*)

Berita olahraga dan lainnya:

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Direstui Presdien Jokowi, Tarif Dasar Listrik Resmi Dinaikkan, Intip Besarannya

Ilustrasi listrik PLN (dok PLN)
Ilustrasi listrik PLN (dok PLN) (Dok PLN)
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved