Perang Rusia Ukraina

Pasukan SAS Inggris Targetkan Habisi Para Jenderal Rusia di Ukraina, Bersumpah Berjuang Sampai Mati

Habisi 20 Jenderal Rusia, Eks Tentara SAS Inggris Direkrut Lewat WA untuk Terlibat Perang Ukraina

Editor: Eflin Rote
YouTube The Telegraph
Warga Inggris sukarela menjadi tentara relawan di Ukraina demi membantu konflik melawan Rusia. Terbaru, mantan pasukan elite SAS Inggris, dikabarkan ikut berperang di Ukraina, bahkan telah mendalangi kematian 20 jenderal Rusia, Minggu (12/6/2022). 

POS-KUPANG.COM - Tim elite mantan tentara khusus Inggris dilaporkan telah membunuh 20 jenderal Rusia di Ukraina.

Eks pasukan The Special Air Show (SAS) itu bahkan telah bersumpah untuk berjuang sampai mati.

Kabarnya, para mantan tentara khusus tersebut direkrut melalui aplikasi Whatsapp untuk terlibat langsung dalam perang.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Ukraina, Kapal Perang Ukraina Lolos Secara Dramatis dari Serangan Maut Rusia

Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Minggu (12/6/2022), unit crack 12-kuat telah menghabiskan enam minggu yang panjang untuk menargetkan perwira Rusia yang berpengaruh selama perang di Ukraina.

Mereka juga diduga membunuh 15 tentara bayaran Wagner yang ditakuti dalam penyergapan bulan lalu.

"Mereka memiliki sekitar 120 tahun pengalaman pasukan khusus di antara mereka," kata sebuah sumber yang tak ingin disebutkan namanya kepada Daily Star, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Gudang Senjata Ukraina Hancur, Rusia Pukul Mundur Pasukan Ukraina dari Kota Severodonetsk

"Mereka sepenuhnya mandiri dan memiliki akses ke bahan peledak, senjata, dan amunisi. Setidaknya dua orang adalah petugas medis tempur yang terlatih."

Diketahui, semua prajurit tersebut adalah veteran perang di Irak dan Afghanistan.

Mereka merupakan pensiunan yang berusia 29 tahun dengan umur yang paling tua adalah 62 tahun.

Baca juga: Pejabat yang Didukung Kremlin Bagi-bagi Paspor Rusia kepada Warga Ukraina pada Hari Rusia

Para tentara khusus ini dilaporkan telah direkrut melalui grup Whatsapp untuk mantan anggota resimen pasukan khusus.

Orang-orang Inggris itu juga diklaim telah membantu melatih beberapa pasukan Ukraina dalam metode penyergapan.

Sumber itu juga mengungkapkan bahwa mereka semua bersumpah untuk tetap tinggal sampai akhir perang dan tidak akan ditangkap hidup-hidup.

Baca juga: Dampak Perang Rusia vs Ukraina: Indonesia Masuk Negara G8 Versi Rusia, Kekuatan Ekonomi Baru

"Mereka tahu mereka tidak boleh sampai ditawan karena kemungkinan besar mereka akan disiksa, diadili dan dieksekusi sebagai tentara bayaran asing," tutur sumber tersebut.

Kabar ini beredar setelah heboh berita awal pekan ini bahwa Ukraina berhasil memusnahkan dua jenderal Vladimir Putin dalam satu serangan.

Sementara, bulan lalu dilaporkan juga bahwa intelijen AS membantu pasukan Ukraina memusnahkan jenderal-jenderal Rusia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved