Perang Rusia Ukraina
Nasib Warga di Pabrik Kimia Azot Terancam bak Pabrik Azovstal saat Sievierodonetsk Dikepung Rusia
Wilayah Sievierodonetsk dikepung Rusia, Nasib Warga di Pabrik Kimia Azot terancam seperti di Pabrik Azovstal
Nasib Warga di Pabrik Kimia Azot Terancam bak Pabrik Azovstal saat Sievierodonetsk Dikepung Rusia
POS-KUPANG.COM - Rusia masih terus berupaya untuk menguasai sepenuhnya wilayah Sievierodonetsk .
Terbaru, Artileri Rusia menghantam zona industri tempat 500 warga sipil berlindung di kota Sievierodonetsk, Ukraina timur.
Sebanyak 500 warga sipil dilaporkan berlindung di Pabrik Kimia Azot, Sievierodonetsk.
Rusia kini mengepung lokasi pabrik tersebut. Nasib warga sipil di Pabrik Kimia Azot terancam seperti di Pabrik Azovstal.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Ukraina, Kapal Perang Ukraina Lolos Secara Dramatis dari Serangan Maut Rusia
Ada kekhawatiran bahwa skenario yang mirip dengan yang terlihat di kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana ratusan orang terperangkap selama berminggu-minggu di Pabrik Baja Azovstal.
Dan hal tersebut bisa saja terjadi di Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di mana Haidai mengatakan 500 warga sipil berlindung, 40 dari mereka anak-anak.
Haidai juga menambahkan, pihak Ukraina sedang merundingkan evakuasi warga sipil dari Azot dengan Moskow, tetapi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan.
"Kami mencoba untuk menyetujui, dengan bantuan Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk, untuk mengatur koridor, sejauh ini tidak berhasil," kata pejabat itu.
“Tempat perlindungan Azot tidak sekuat di Azovstal Mariupol, jadi kita perlu membawa orang keluar dengan jaminan keamanan.”
Baca juga: Gudang Senjata Ukraina Hancur, Rusia Pukul Mundur Pasukan Ukraina dari Kota Severodonetsk
Pasukan Rusia juga meledakkan sebuah jembatan untuk menghambat Pasukan Ukraina dan Warga Sipil di Pabrik itu melarikan diri.
“Rusia terus menyerbu kota, mereka memiliki keuntungan signifikan dalam artileri, mereka sedikit mendorong mundur tentara Ukraina,” kata Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk.
“Rusia menghancurkan kuartal demi kuartal,” kata Haidai.
Penghancuran sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi oleh Rusia, membuat warga sipil yang terdampar hanya memiliki satu jembatan yang tersisa untuk melarikan diri ke barat ke kota tetangga Lysychansk.
Sedangkan di lokasi tersebut, juga sedang ditembaki, tetapi tetap berada di tangan Ukraina, dikutip Tribunnews dari The Guardian.
