Pilpres 2024

Elektabilitas Ganjar Naik Pasca Rakernas Projo, Kalahkan Prabowo dan Anies

Ganjar unggul jauh atas nama lainnya, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Editor: Alfons Nedabang
YOUTUBE/GANJAR PRANOWO
Jokowi saat berkunjung ke Pasar Muntilan Magelang Jawa Tengah, Sabtu 21 Mei 2022, didamping Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

Elektabilitas Ganjar Naik Pasca Rakernas Projo, Kalahkan Prabowo dan Anies

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi pasca Rakernas Pro Jokowi (Projo).

Dari hasil survei Charta Politika Indonesia periode 25 Mei - 2 Juni 2022 terhadap 1.200 responden, menunjukan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami kenaikan.

Bahkan, nama Ganjar unggul jauh atas nama lainnya. Yakni, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Charta Politka Yunarto Wijaya menjabarkan, dalam simulasi 3 nama, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen.

Kemudian diikuti Prabowo Subianto dengan 26,7 persen dan Anies Baswedan sebesar 24,9 persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan tidak tahu sebesar 11,9 persen.

Hal itu disampaikan Yunarto saat rilis survei Membaca Situasi Politik dan Elektoral Pasca Rakernas Projo, Senin (13/6).

Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Popularitas Puan Maharani Ungguli Ganjar Pranowo

"Kalau kita melihat hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan dari 33,3 persen dari stagnasi dari survei bulan desmber ke bulan April dan kemudian naik ke 36,5 persen, pasca Rakernas Projo,” kata Yunarto Wijaya.

Yunarto menambahkan, menaiknya elektabilitas orang nomor satu di Jawa Tengah itu karena ada efek pasca Rakernas relawan Projo.

Dalam Rakernas itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dan seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo yang hadir di lokasi.

“Saya tidak bisa (pastikan,red) disebabkan oleh Rakernas Projo, tapi bisa dibuat hipotesa kalau dalam waktu yang bersamaan memang salah satu momen yang berpengaruh besar dan memberitakan mencapreskan Ganjar," ungkap Yunarto.

Yunarto juga menyebut, spekulasi soal kenaikan elektabilitas Ganjar juga disebabkan untuk pertama kalinya Presiden Jokowi berbicara mengenai 2024 dan ditafsirkan oleh sebagian pihal adalah dukungan kepada Ganjar Pranowo.

"Walaupun secara implisit, saya pikir ternyata berkolerasi linier dengan naiknya elektabilitas Ganjar, baik pada simulasi 10 nama dan 3 nama pada momen yang sama," lanjutnya.

Tak hanya itu, dalam survei Charta Politika juga tergambarkan bahwa Ganjar juga menjadi yang teratas dalam simulasi 10 nama.

Baca juga: Teguran Megawati ke Ganjar Pranowo Disorot Pengamat Politik, Gimick Politik Jelang Pilpres 2024?

Elektabilitas Ganjar mendapatkan 31,2 persen, kemudian Prabowo sebesar 23,4 persen, Anies sebesar 20 persen, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 4,6 persen, Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 3,6 persen.

Lalu, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 3,3 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 2,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani sebesar 1,8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen.

Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1 persen.

"Pada beberapa tokoh yang diuji sebagai bakal calon presiden, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik. Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan," jelasnya.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan Charta Politika ini dilakukan dalam rentang waktu 25 Mei- 2 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 sampel.

Adapun metode pengambilan surveinya dengan melakukan multistage random sampling serta melakukan proses wawancara tatap muka.

Baca juga: Indikasi Kuat, Ganjar Pranowo Bakal Ditendang PDI Perjuangan

Dari hasil survei tersebut didapati margin of error sekitar kurang lebih 2,83 persen dengan menerapkan quality control terhadap 20 persen responden.

Sinyal Dukungan Ganjar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada para relawannya yang tergabung dalam relawan Pro Jokowi (Projo) agar 'ojo kesusu' atau tidak buru-buru dalam menentukan sikap dan dukungan pada salah satu tokoh di Pilpres 2024 mendatang.

Di tengah sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan 'kode' bahwa boleh jadi tokoh yang akan dijagokan mendatang oleh Projo untuk maju pada pilpres mendatang adalah orang yang hadir dalam acara Rakernas V yang digelar di Magelang Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Publik pun menangkap bahwa sinyal Presiden Jokowi itu ditujukan kepada Ganjar Pranowo.

Melihat spekulasi soal dukungan itu, Presiden Jokowi kembali menyarankan kepada para relawannya untuk tidak tergesa-gesa untuk urusan politik jelang Pilpres 2024.

Setelah menggunakan istilah ojo kesusu, Jokowi kembali menggunakan istilah lainnya dalam bahasa jawa, yakni ojo dumeh.

Awalnya, Jokowi meminta para relawannya untuk tak berlebih dalam berperilaku.

Baca juga: PDIP Tak Terganggu Jika Ganjar Pranowo Melejit Lampaui Puan Maharani: Keputusannya di Tangan Bu Mega

"Kita semuanya harus introspeksi. Saya sendiri juga merasa banyak kekurangan perlu introspeksi. Kita semua juga perlu melihat kekurangan diri kita itu apa," kata Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Relawan Tim 7 Jokowi Presiden di Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6).

"Jangan mentang-mentang 'aduh karena saya relawan Jokowi, sekarang yang kita dukung jadi presiden' menjadi mentang mentang. Ojo dumeh. Kalau orang jawa bilang ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku. Jangan mentang-mentang dalam berperilaku," lanjutnya.

Siapa pun yang akan didukung pada 2024, kata Jokowi, berasal dari suara masyarakat di bawah.

Jokowi akan mendengarkan masukan relawan soal sosok yang didukung di 2024 dan diputuskan bersama.

"Tugas bapak dan ibu semuanya mendengarkan. Nanti kalau momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara lagi. Kita ketemu lagi. Saya akan bertanya kepada Bapak-Ibu, Saudara semuanya: siapa? Saya akan bertanya siapa? Sehingga itu nanti akan menjadi keputusan bersama. Bukan keputusan saya, tapi keputusan relawan kita," imbuhnya.

Jokowi akan bertanya kepada relawan, masyarakat menyuarakan siapa yang didukung pada 2024 nanti.

Kalau sudah diputuskan bersama relawan, Jokowi bersama pendukungnya itu akan mendukung penuh siapa pun yang sudah diputuskan.

"Karena nilai-nilai yang ingin kita bangun adalah nilai-nilai kerakyatan, nilai-nilai kebersamaan, bareng-bareng kita semua," kata dia.

"Sekali lagi, kalau nanti momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara. Satu per satu akan saya tanya dan kita dengan energi yang penuh, mendukung siapa pun yang sudah kita putuskan bersama," tandas Jokowi. (tribun network/yuda).

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved